PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST OP ORIF FRAKTUR HUMERUS 1/3 MEDIAL DEXTRA DENGAN MODALITAS TERAPI LATIHAN

Record Detail

Text

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST OP ORIF FRAKTUR HUMERUS 1/3 MEDIAL DEXTRA DENGAN MODALITAS TERAPI LATIHAN

XML

PROTOKOL STUDI KASUSrnNAMA MAHASISWA : Indah Rahmawati SuhendarrnNIM : 16.032rnTEMPAT PRAKTEK : Ruang Bedah RS. DustirarnPEMBIMBING : Semuel, S.Ft., Ftrrn==========================================================rnTanggal Pembuatan Laporan : Jum’at 15-02-2019rnKondisi Kasus : FT B (Muskuloskeletal)rnI. KETERANGAN UMUM PENDERITArnNama : Ny. FrnUmur : 33 TahunrnJenis Kelamin : PerempuanrnAgama : IslamrnPekerjaan : GururnAlamat : Jl. Ibu Ganirah No.37 RT.01/06 Cibeber, CimahirnII. DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKITrnA. DIAGNOSIS MEDISrnPost op ORIF Fraktur Humerus 1/3 Medial DextrarnB. CATATAN KLINISrn- Rontgen Humerus pada tanggal 13 – 02 – 2019rnHasil foto rontgen humerus dextra : tampak fracture 1/3 medial os humerusrndextra dengan angulasi tidak tampak osteomyelitis / dislokasi.rn- Rontgen Humerus pada tanggal 14 – 02 – 2019rnHasil foto rontgen humerus dextra : tampak plate and screw terpasang stabilrnpada 1/3 medial os humerus dextra tidak tampak osteomyelitis.rnC. TERAPI UMUMrn- Ranitidine 2x1, Ketorolac 2x1.rnD. RUJUKAN FISIOTERAPIrnMohon dilakukan tindakan fisioterapi atas nama Ny.F, umur 33 tahun denganrndiagnosa Post op ORIF Fraktur Humerus 1/3 medial dextra rujukan dari dr.rnBambang S, N, SpoT .rnIII. SEGI FISIOTERAPIrnA. ASSESMENTrn1. ANAMNESIS (AUTO / HETERO)rna. KELUHAN UTAMArnAdanya nyeri pada bahu dan siku kanan, serta tidak bisa menggerakkan bahu danrnsiku kanan.rnb. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGrnPada bulan desember pasien mengalami kecelakaan motor dengan posisi lenganrnatas membentur pagar pembatas. Pasien lalu dibawa ke RS. Cahya kawaluyanrndilakukan tindakan medis foto rontgen. Namun untuk pengobatan selanjutnyarnpasien memilih tindakan alternatif ke citapen, pasien sempat menjalani 2xrnpengobatan berupa dipijat di citapen, tetapi nyeri pasien tidak kunjung sembuh.rnPada tanggal 14-02-2019 dilakukan tindakan operasi ORIF dengan pemasangan penrndan sekrup di RS. Dustira pada pasien, dan pada saat ini pasien masih menjalanirnperawatan di ruang bedah wanita 1 dan dirujuk untuk mendapatkan tindakanrnfisioterapi.rnc. RIWAYAT PENYAKIT DAHULUrnTidak ada riwayat penyakit dahulu.rnd. RIWAYAT PENYAKIT PENYERTArnTidak ada riwayat penyakit penyerta.rne. RIWAYAT PRIBADIrnPasien adalah seorang Guru yang mengajar di SMA 1 padalarang denganrnmengendarai sepeda motor saat pergi mengajar ke sekolah.rnf. RIWAYAT KELUARGArnTidak ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat penyakit yang sama denganrnpasien saat ini.rn2. ANAMNESIS SISTEMrna) Kepala & Leher :rnKepala dan leher simetris, pasien tidak mengeluh pusing dan kaku pada leher.rnb) Kardiovaskuler :rnPasien tidak mengeluh nyeri dada dan jantung tidak berdebar-debar.rnc) Respirasi :rnPasien tidak mengeluh batuk dan sesak nafas.rnd) Gastrointestinalis :rnBAB lancar terkontrol, tidak ada mual maupun muntahrne) Urogenitalis :rnBAK lancar terkontrol..rnf) Muskuloskeletal :rnTerdapat nyeri gerak pada shoulder dan elbow dextra, keterbatasan gerak padarnshoulder dextra saat gerakan flexi-extensi-abduksi-adduksi-horizontal abduksi-rnhorizontal adduksi-internal rotasi-external rotasi shoulder dan elbow dextra saatrngerakan flexi-extensi elbow, disertai bengkak pada m.biceps dextra.rng) Nervorum :rnPasien tidak merasa baal dan kesemutan pada lengan dan jari-jari.rnB. PEMERIKSAANrn1. PEMERIKSAANrn1.1.TANDA – TANDA VITALrna. Tekanan darah: 120/90 mmHg.rnb. Denyut nadi : 80x /menit.rnc. Pernafasan : 22x /menit.rnd. Temperatur : 37o C.rne. Tinggi badan : 155 cm.rnf. Berat badan : 80 kg.rn1.2.INSPEKSIrn- Statis : Pasien tidur diatas bed dengan lengan dextra menggunakkan sling arm darirnlengan atas bagian tengah hingga carpal dan infusan di lengan sinistra, posisirntangan dextra fleksi elbow 900, namun setelah sling arm dibuka pasienrnmenggunakan elastic bandage pada lengan atas bagian tengah.rn- Dinamis : Adanya nyeri pada shoulder dan elbow dextra, keterbatasan gerak padarnshoulder dan elbow dextra saat gerakan flexi, extens, abduksi, adduksi, internalrnrotasi, external rotasi, horizontal abduksi, horizontal adduksi dan flexi, extensirnelbow.rn1.3.PALPASIrnAdanya nyeri tekan disekitar m.biceps dextra, adanya oedema pada m.bicepsrndextra, suhu pada m.biceps dextra hangat dibandingkan sinistra.rn1.4.PERKUSIrnTidak dilakukan.rn1.5.AUSKULTASIrnTidak dilakukan.rn1.6.GERAKAN DASARrna. Gerakan aktif :rn1. Shoulder dextrarn- Flexi : ada nyeri, tidak full ROMrn- Extensi : ada nyeri, tidak full ROMrn- Abduksi : ada nyeri, tidak full ROMrn- Adduksi : ada nyeri, tidak full ROMrn- Horizontal abduksi : ada nyeri, tidak full ROMrn- Horizontal adduksi : ada nyeri, tidak full ROMrn- Internal rotasi : ada nyeri, tidak full ROMrn- External rotasi : ada nyeri, tidak full ROMrn2. Elbow dextrarn- Flexi : ada nyeri, tidak full ROMrn- Extensi : ada nyeri, tidak full ROMrn- Pronasi : tidak ada nyeri, full ROMrn- Supinasi : tidak ada nyeri, full ROMrnb. Gerakan pasif :rn1. Shoulder dextrarn- Flexi : ada nyeri, tidak full ROM, firm End Feelrn- Extensi : ada nyeri, tidak full ROM, firm End Feelrn- Abduksi : ada nyeri, tidak full ROM, firm End Feelrn- Adduksi : ada nyeri, tidak full ROM, firm End Feelrn- Horizontal abduksi : ada nyeri, tidak full ROM, firm End Feelrn- Horizontal adduksi : ada nyeri, tidak full ROM, firm End Feelrn- Internal rotasi : ada nyeri, tidak full ROM, firm End Feelrn- External rotasi : ada nyeri, tidak full ROM, firm End Feelrn2. Elbow dextrarn- Flexi : ada nyeri, tidak full ROM, springy End Feelrn- Extensi : ada nyeri, tidak full ROM, springy End Feelrn- Pronasi : tidak ada nyeri full ROM, hard End Feelrn- Supinasi : tidak ada nyeri, full ROM, firm End Feelrnc. Gerakan isometrik :rn1. Shoulder dextrarn- Flexi : pasien belum mampu melawan tahanan minimalrn- Extensi : pasien belum mampu melawan tahanan minimalrn- Abduksi : pasien belum mampu melawan tahanan minimalrn- Adduksi : pasien belum mampu melawan tahanan minimalrn- Horizontal adduksi : pasien belum mampu melawan tahanan minimalrn- Horizontal abduksi : pasien belum mampu melawan tahanan minimalrn- Internal rotasi : pasien belum mampu melawan tahanan minimalrn- External rotasi : pasien belum mampu melawan tahanan minimalrn2. Elbow dextrarn- Flexi : pasien belum mampu melawan tahanan minimalrn- Extensi : pasien belum mampu melawan tahanan minimalrn- Pronasi : pasien mampu melawan tahanan minimalrn- Supinasi : pasien mampu melawan tahanan minimalrn1.7.KOGNITIF, INTRAPERSONAL, INTERPERSONALrn- Kognitif : Pasien dapat mengikuti intruksi terapisrn- Intrapersonal : Pasien mempunyai motivasi tinggi untuk sembuhrn- Interpersonal : Pasien cukup kooperatif dan komunikatif dengan fisioterapisrn1.8.KEMAMPUAN FUNGSIONAL & LINGKUNGAN AKTIVITASrna. Kemampuan Fungsional Dasar :rnPasien belum bisa melakukan semua gerakan shoulder dextra dan gerakan flexi,rnextensi elbow dextra dikarenakan adanya nyeri dan keterbatasan gerak.rnb. Aktivitas fungsional :rnPasien kesulitan dalam melakukan aktivitas fungsional seperti toileting, memakairnbaju, dan makan.rnc. Lingkungan aktivitas :rnKeluarga dan lingkungan pasien dalam proses latihan di ruang bedah wanita 1 RS.rnDustira mendukung untuk proses penyembuhan pasien.rn2. PEMERIKSAAN SPESIFIK (FT A / FT B / FT C / FT D / FT E)rn2.1. Pemeriksaan Nyeri SPADIrnShoulder Pain And Disability Indeks (SPADI)rnSkala NyerirnSeberapa berat nyeri yang anda rasakan :rnKondisi nyeri paling berat Tidak nyeri 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rnnyeri tak tertahankanrnSaat tidur miring ke sisi yang sakit Tidak nyeri 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rnnyeri tak tertahankanrnMeraih sesuatu pada tempat tinggi Tidak nyeri 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rnnyeri tak tertahankanrnMenyentuh bagian belakang leher Tidak nyeri 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rnnyeri tak tertahankanrnMendorong dengan tangan yang sakit Tidak nyeri 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rnnyeri tak tertahankanrnSkala DisabilitasrnBerapa besar kesulitan anda dalam melakukan aktifitas :rnKeramas Tidak dibantu 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rnperlu bantuanrnMembersihkan punggung Tidak dibantu 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rnperlu bantuanrnMemakai baju Tidak dibantu 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rnperlu bantuanrnMemasang kancing pada kemeja Tidak dibantu 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rnperlu bantuanrnMemakai celana Tidak dibantu 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rnperlu bantuanrnMeletakkan benda pada tempat yangrntinggirnTidak dibantu 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rnperlu bantuanrnMembawa beban seberat 10 pon Tidak dibantu 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rnperlu bantuanrnMemindahkan sesuatu dari sakurnbelakang celanarnTidak dibantu 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rnperlu bantuanrnLangkah penilaian adalah 1) Total nilai Pain Index : Jumlah skor nyeri :rn36 / 50 x 100%, Maka didapatkan hasil untuk Pain Index adalah 36 / 50 = 0,72 xrn100 = 72%. 2) Total nilai Disability Index : Jumlah total skala keterbatasan : 64 /rn80 x 100, Maka didapatkan hasil untuk Disability Index adalah 64 / 80 = 0,8 x 100rn= 80%.rn2.2.LGSrnGerakanrnLGSrnShoulder aktif Shoulder pasif NormalrnExtensi – flexi S : 150 – 00 – 400 S : 200 – 00 – 500 S : 500 – 00 – 1700rnAbduksi – Adduksi F : 400 – 00 – 350 F : 450 – 00 – 400 F : 1700 – 00 – 750rnEx. Rotasi – In.rnRotasi (F 0)rnR (F 0) : 15 0 –rn00 – 200rnR (F 0) : 200 – 00rn– 250rnR (F 900) : 90 0 –rn00 – 800rnHorizontal Abd –Add T : 100 – 00 – 100 T : 200 – 00 – 200 T : 450 – 00 – 1350rnGerakanrnLGSrnElbow aktif Elbow pasif NormalrnExtensi – flexi S : 300 – 300 – 500 S : 150 – 300 – 900 S : 00 – 00 – 1500rnSupinasi – pronasi R : 900 – 00 – 800 R : 900 – 00 – 800 R : 900 – 00 – 800rn2.3. MMTrnNO Gerakan shoulder Nilairn1 Flexi 2 +rn2 Extensi 2 +rn3 Abduksi 2 +rn4 Adduksi 2 +rn5 External rotasi 2 +rn6 Internal rotasi 2 +rn7 Horizontal abduksi 2 +rn8 Horizontal adduksi 2 +rnNO Gerakan elbow Nilairn1 Flexi 2 +rn2 Extensi 2 +rn3 Supinasi 3 +rn4 Pronasi 3 +rn2.4. AntropometrirnNo Lingkar Kanan Kirirn1 Biceps brachii 35 cm 30 cmrn2 Proximal lengan bawah 26 cm 26 cmrnC. DIAGNOSIS FISIOTERAPIrna. Impairment : adanya nyeri dan keterbatasan gerak shoulder dextra sertarnketerbatasan gerak flexi dan extensi elbow dextra, adanya oedema pada m.bicepsrndextra, dan penurunan kekuatan otot shoulder dan elbow dextra.rnb. Functional limitation : adanya keterbatasan gerak saat melakukan aktivitas personalrnhygiene, toileting, memakai baju,dan makan.rnc. Disability : pasien tidak dapat melakukan aktivitas sebagai guru atau mengajar dirnsekolah seperti biasanya.rnD. PROGRAM / RENCANA FISIOTERAPIrn1. TUJUANrna. Tujuan jangka pendek :rn1. Mengurangi nyerirn2. Mengurangi oedemarn3. Meningkatkan lingkup gerak sendirn4. Meningkatkan kekuatan ototrnb. Tujuan jangka panjang :rnMengembalikan aktivitas fungsional sehari-hari pasien seperti personal hygiene,rntoileting, memakai baju dan makan.rn2. TINDAKAN FISIOTERAPIrna. Teknologi Fisioterapi :rn1) Teknologi alternatif :rn- Terapi latihanrn- IRRrn- TENSrn- Ultrasoundrn2) Teknologi yang dilaksanakan :rn1. Static contraction merupakan kontraksi otot tanpa disertai perubahan panjangrnpendek otot dan LGS. Static contraction bertujuan untuk mengurangi nyeri danrnmengurangi oedema.rn2. Free active exercise, merupakan gerak segmen tubuh dalam ROM yang tidakrndibatasi yang dihasilkan oleh kontraksi aktif otot yang melintasi sendi tersebut.rnFree active bertujuan untuk meningkatkan lingkup gerak sendi dan kekuatan otot.rnb. EdukasirnPasien di anjurkan untuk memegang botol lalu tangan dan jari-jari kanannya tanparnadanya gerakan pada bahu dan siku dilakukan selama 5 kali pengulangan dan tahanrnselama 6 detik setiap kontraksinya, kemudian relax selama 3 detik, lalu ulangirngerakan selanjutnya. Kemudian melakukan gerakan pada bahu dan siku secara aktifrnseperti mengangkat lengan, menekuk dan meluruskan siku dengan dilakukanrnselama 6x pengulangan, bertahap secara mandiri di ruang perawatan dan di rumahrnagar dapat membantu proses penyembuhan.rn3. RENCANA EVALUASIrn- Pemeriksaan Nyeri dengan SPADIrn- Pemeriksaan LGS dengan Goneometerrn- Pemeriksaan Kekuatan Otot dengan MMTrn- Pemeriksaan Oedema dengan AntropometrirnE. PROGNOSISrnQuo ad Vitam : bonamrnQuo ad Sanam : bonamrnQuo ad Fungsionam : bonamrnQuo ad Cosmeticam : bonamrnF. PELAKSANAAN FISIOTERAPIrn- T1 tanggal 15-02-2019rn1. Static contractionrna. Persiapan pasien : posisi pasien duduk diatas bed dengan lengan bawah tersupportrndiatas bantal.rnb. Persiapan terapis : terapis berada disamping kanan pasien. Tangan kanan terapisrnmempalpasi di pergelangan tangan dan tangan kiri terapis memberikan palpasi dirnmedial radius ulna saat pasien melakukan kontraksi.rnc. Pelaksanaan : terapis berada disamping kanan pasien pasien diintruksikan untukrnmenggengggam tangan dan jari-jari kanannya, tanpa terjadi gerakan pada sendirnshoulder dan elbow, saat melakukan kontraksi secara berulang, tiap-tiap kontraksirnditahan 6 sampai 10 detik tiap kontraksinya untuk meningkatkan efektivitasrnisometrik, lalu relax 3 detik (setengah durasi kontraksi). Lalu terapis merasakanrnadanya kontraksi dari otot lengan bawah pasien.rn2. Free active exerciserna. Persiapan pasien : Posisikan pasien senyaman mungkin di bed dalam posisirnduduk tegak.rnb. Persiapan terapis : terapis berada disamping kanan pasien. Setelah itu terapisrnmenjelaskan latihan yang akan dilaksanakan. Tujuan dan pembentukan gerakanrnharus diterangkan kepada pasien, sehingga pasien memahami dengan benar.rnBerikan contoh gerakan yang akan dilaksanakan kepada pasien secara passive.rnSeperti gerakan shoulder : flexi, extensi, abduksi, adduksi, external rotasi, internalrnrotasi, horizontal abduksi dan adduksi. Dan gerakan elbow flexi, extensi. Bentukrndari pada gerakan harus betul-betul dikuasai oleh pasien agar arah dari gerakannyarndapat menuju pada sasaran yang diperlukan.rnc. Pelaksanaan : terapis berada disamping kanan pasien. Fiksasi terapis, tanganrnkanan memegang sendi elbow dextra dan tangan kiri menopang area post oprnfraktur, lalu menggerakan gerakan shoulder seperti : flexi, extensi, abduksi,rnadduksi, internal rotasi, external rotasi, horizontal abduksi dan adduksi. Danrngerakan elbow flexi, extensi kepada pasien secara passive. Instruksikan pada pasienrnuntuk melakukan gerakan yg telah dicontohkan oleh terapis pada lengan kananrnpasien secara aktif. Dilakukan sebanyak 6x pengulangan. Pasien melakukanrngerakan tanpa memaksa gerakan atau hanya sampai sebatas nyerirnCatatan : pelaksanaan T2 pada tanggal 18-02-2019, dan T3 pada tanggal 22-02-rn2019 sama dengan pelaksanaan T1 pada tanggal 15-02-2019.rnG. EVALUASIrn- SPADIrnSKALA T1rn15-02-2019rnT2rn18-02-2019rnT3rn22-02-2019rnNyeri 72% 70% 58%rnKetidakmampuan 80% 75% 60%rn- LGSrnShoulder aktif T1rn15-02-2019rnShoulder aktif T2rn18-02-2019rnShoulder aktif T3rn22-02-2019rnS : 150 – 00 – 400 S : 150 – 00 – 400 S : 200 – 00 –500rnF : 400 – 00 – 350 F : 400 – 00 – 350 F : 500 – 00 – 400rnR (F 0) : 15 0 – 00 – 200 R (F 0) : 15 0 – 00 – 200 R (F 0) : 20 0 – 00 – 250rnT : 100 – 00 – 100 T : 100 – 00 – 100 T : 200 – 00 – 250rnShoulder pasif T1rn15-02-2019rnShoulder pasif T2rn18-02-2019rnShoulder pasif T3rn22-02-2019rnS : 200 – 00 – 500 S : 200 – 00 – 500 S : 300 – 00 – 600rnF : 450 – 00 – 400 F : 450 – 00 – 400 F : 550 – 00 – 500rnR (F 0) : 200 – 00 – 250 R (F 0) : 200 – 00 – 250 R (F 0) : 250 – 00 – 300rnT : 200 – 00 – 200 T : 200 – 00 – 200 T : 250 – 00 – 300rnElbow aktif T1rn15-02-2019rnElbow aktif T2rn18-02-2019rnElbow aktif T3rn22-02-2019rnS : 300 – 300 – 500 S : 300 – 300 – 500 S : 200 – 200 – 600rnR : 900 – 00 – 800 R : 900 – 00 – 800 R : 900 – 00 – 800rnElbow pasif T1rn15-02-2019rnElbow pasif T2rn18-02-2019rnElbow pasif T3rn22-02-2019rnS : 150 – 300 – 900 S : 150 – 300 – 900 S : 100 – 200 – 1000rnR : 900 – 00 – 800 R : 900 – 00 – 800 R : 900 – 00 – 800rn- MMTrnGerakan Shoulder T1rn15-02-2019rnT2rn18-02-2019rnT3rn22-02-2019rnFlexi 2+ 2+ 2+rnExtensi 2+ 2+ 2+rnAbduksi 2+ 2+ 2+rnAdduksi 2+ 2+ 2+rnExternal rotasi 2+ 2+ 2+rnInternal rotasi 2+ 2+ 2+rnHorizontal abduksi 2+ 2+ 2+rnHorizontal adduksi 2+ 2+ 2+rnGerakan Elbow T1rn15-02-2019rnT2rn18-02-2019rnT3rn22-02-2019rnFlexi 2+ 2+ 2+rnExtensi 2+ 2+ 2+rnPronasi 3+ 3+ 3+rnSupinasi 3+ 3+ 3+rn- ANTROPOMETRIrnLingkar T1rn15-02-2019rnT2rn18-02-2019rnT3rn22-02-2019rnBiceps brachii 35 cm 32 cm 29 cmrnH. HASIL TERAPI AKHIRrnPasien dengan nama Ny.F, usia 33 tahun dengan diagnosa Post Op OrifrnFraktur Humerus 1/3 Medial Dextra setelah dilakukan 3 kali terapi maka hasilrnyang didapat adanya penurunan nyeri, peningkatan lingkup gerak sendirnshoulder dextra dan flexi, extensi elbow dextra, tidak adanya peningkatanrnkekuatan otot, serta adanya penurunan oedema.


Detail Information

Item Type
Penulis
SUHENDAR RAHMAWATI INDAH - Personal Name
Student ID
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edition
2019
Departement
Contributor
Language
Indonesia
Publisher : .,
Edition
2019
Subject(s)
No Panggil
615.8 DAR p
Copyright
Doi

File Attachment

LOADING LIST...



Information


RECORD DETAIL


Back To Previous  XML Detail