Text
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CARPAL TUNNEL SYNDROME DEXTRA DENGAN MODALITAS ULTRASOUND DIATHERMY DAN MOBILIZATION NERVUS MEDIANUS
XMLPROTOKOL STUDI KASUSrnNAMA MAHASISWA : Ridda Ayu FitrianirnN.I.M : 16.059rnTEMPAT PRAKTEK : RS. Guntur GarutrnPEMBIMBING : Risa Nurjulia Ekayanti, Amd.Ftrn==========================================================rnTanggal Pembuatan Laporan : 14 Februari 2019rnKondisi / Kasus : FT CrnI. KETERANGAN UMUM PENDERITArnNama : Ny. Tuti WilyantirnUmur : 44 tahunrnJenis Kelamin : PerempuanrnAgama : IslamrnPekerjaan : Ibu rumah tanggarnAlamat : Jl. Brata Yudha Kp. Sumber sarirnII. DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKITrnA. DIAGNOSA MEDISrnCarpal tunnel syndrome dextrarnB. CATATAN KLINISrn-rnC. TERAPI UMUMrn-rnD. RUJUKAN FISIOTERAPI DARI DOKTERrnMohon dilakukan tindakan fisioterapi pada pasien Ny.Tuti Umurrn44 tahun dengan diagnosa Carpal tunnel syndrome dextrarnIII. SEGI FISIOTERAPIrnTanggal : 14 Februari 2019rnA. ASSESSMENTrn1. ANAMNESIS UMUM (AUTO)rna. KELUHAN UTAMA :rnPasien mengeluh adanya nyeri di daerah pergelangan tangan kananrndisertai kesemutan dari jari ke 1,2,3, dan sebagian jari ke 4.rnb. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :rnDua bulan yang lalu pasien mengeluhkan sering kesemutan padarnjari-jari tangan kanan, lalu nyeri pada pergelangan tangan pada saatrnmemasak dan saat memeras baju. Kemudian pada bulan Februari 2019rnpasien berobat ke poli syaraf di RS. AD Guntur Garut lalu di rujukrnoleh dokter syaraf untuk melakukan terapi seminggu 2 kali di polirnfisioterapi RS. AD Guntur Garut.rnc. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :rnPasien tidak mempunyai riwayat penyakit dahulu.rnd. RIWAYAT PENYAKIT PENYERTA :rnTidak ada riwayat penyakit penyertarne. RIWAYAT PRIBADI :rnPasien adalah seorang Ibu rumah tangga yang sehari-hari mengurusrnpekerjaan rumah dan mengikuti kajian rutinrnf. RIWAYAT KELUARGA :rnTidak ada riwayat penyakit pada keluarga yang sama denganrnpenyakit pasien.rn2. ANAMNESIS SISTEMrna. Kepala & LeherrnPasien tidak mengeluh pusing ataupun kaku pada lehernya.rnb. KardiovaskulerrnPasien tidak mengeluh jantung berdebar-debar.rnc. RespirasirnPasien tidak mengeluh adanya sesak nafas atau batuk.rnd. GastrointestinalisrnBAB pasien normal dan terkontrol.rne. UrogenitalisrnBAK pasien normal dan terkontrol.rnf. MuskuloskeletalrnPasien mengeluh nyeri pada pergelangan tangan kanan.rng. NervorumrnPasien mengeluhkan baal maupun kesemutan.rnB. PEMERIKSAANrn1. PEMERIKSAAN FISIKrn1.1 TANDA-TANDA VITALrna. Tekanan Darah : 100/70 mmHgrnb. Denyut Nadi : 80 x/menitrnc. Pernapasan : 22 x/menitrnd. Temperatur : 36,2o Crne. Tinggi Badan : 150 cmrnf. Berat Badan : 50 kgrn1.2 INSPEKSIrnStatis : Keadaan umum dan sikap tubuh pasien baik, tidak adanyarndefornitas, wajah pasien seperti menahan nyeri dan warna kulitrntangan yang nyeri sama seperti tangan yang sehatrnDinamis : sedikit menahan nyeri saat bergerak aktif pada gerakanrnpalmar flexi, dorsal flexi dan radial deviasi wrist dextra.rn1.3 PALPASIrnterdapat nyeri tekan di daerah pergelangan tangan, suhu di daerahrnwrist dextra sama dengan suhu di wrist sinistra, tidak ada spasmernotot dan tidak ada oedema.rn1.4 PERKUSIrnTinnel Test (+)rn1.5 AUSKULTASIrnTidak dilakukanrn1.6 GERAKAN DASARrna. Gerak AktifrnPasien mampu menggerakkan wrist dextra ke arah palmar flexi fullrnROM dan terdapat nyeri gerak, dorsal flexi full ROM dan terdapat nyerirngerak, radial deviasi full ROM dan tedapat nyeri gerak, dan pada gerakanrnulna deviasi gerakan full ROM dan disertai nyeri.rnb. Gerak PasifrnPasien dapat digerakan secara pasif wrist dextra-nya kearah palmar -rndorsal dan radial – ulna deviasi full ROM disertai rasa nyeri. End feelrnuntuk palmar, dorsal, radial deviasi, dan ulna deviasi adalah firm end feel.rnc. Gerak Isometrik Melawan TahananrnDari pemeriksaan gerak isometrik melawan tahanan didapatkan pasienrnmampu melawan tahanan minimal yang diberikan oleh terapis padarngerakan palmar, dorsal,ulna deviasi, radial deviasi wrist namun adanyarnnyeri yang dirasakan pasien di pergelangan tangan kananrn1.7 KOGNITIF, INTRAPERSONAL & INTERPERSONALrn- Kognitif : Orientasi baik, pasien mampu mengikuti intruksirnyang diberikan fisioterapis dengan baik.rn- Intrapersonal : Pasien mempunyai semangat, keinginan yangrntinggi untuk sembuh dan pasien mengerti akan kondisi penyakitnya.rn- Interpersonal : Pasien kooperatif dan komunikasi yang baikrndengan fisioterapis, petugas kesehatan, dan keluarga pasien.rn1.8 KEMAMPUAN FUNGSIONAL & LINGKUNGAN AKTIVITASrna. Kemampuan Fungsional DasarrnPasien mampu melakukan gerakan fungsional dasar pada pergelanganrnkanannya disertai nyeri.rnb. Aktivitas FungsionalrnDapat melakukan pekerjaan rumahnya tetapi mengeluh nyeri jikarnmelakukan pekerjaan seperti memeras bajurnc. Lingkungan AktivitasrnLingkungan aktivitas RS sangat mendukung dalam pelaksanaanrnprogram latihan dan lingkungan pasien sangat mendukung dalamrnkesembuhan pasien.rn2. PEMERIKSAAN SPESIFIK (FT B)rn2.1 Tinnel testrnPada pemeriksaan ini pasien merasakan nyeri serta kesemutan padarndaerah jari 1,2,3, dan sebagian jari ke-4 wrist dextra.rn2.2 Phalen testrnDalam test ini merasakan nyeri dan mulai kesemutan mulai detik kern15 pada tangan kanan pada jari 1,2,3, dan sebagian jari ke-4 wrist dextra.rn2.3 Pemeriksaan Nyeri dengan VASrnNyeri HasilrnNyeri Diam 4,1rnNyeri Tekan 5,8rnNyeri Gerak 8rn2.4 Pemeriksaan SensorikrnNo Jenis Sensasi Hasil No Jenis Sensasi Hasilrn1 2 3rnSensasi ProtektifrnNyeri SuperficialrnSentuhan RinganrnTemperaturrn2 2 2rn1 2 3 4 5 6rnSensasi DiskriminatifrnTaktilrnStereognosisrnBarognosisrnMengenal teksturrnKinestesiarnGrafestesiarn2 2 1 2 1 2rn7 8rnPropioceptivernDiskriminasi 2 titikrn2 2rn2.5 Pemeriksaan Kekuatan Otot menggunakan MMTrnGerakanrnpada wristrnKanan KirirnPalmar wrist 3- 5rnDorsal wrist 3- 5rnUlna deviasi 4 5rnRadial deviasi 3- 5rnC. DIAGNOSIS FISIOTERAPIrna. Impairment : Pasien mengeluh adanya nyeri di daerah wrist dextra,rnkesemutan dari jari ke 1,2,3, dan sebagian jari ke 4 juga kelemahan ototrnwrist dextra.rnb. Functional Limitation : hHmbatan aktivitas seperti mengangkat gayungrnyang terisi penuh dan hambatan mengerjakan pekerjaan rumah.rnc. Participation Restriction : berupa keterbatasan pada saat ibadah gerakanrnsujud.rnD. PROGRAM / RENCANA FISIOTERAPIrn1. TUJUANrna. Jangka Pendek : Mengurangi nyeri, mengurangi parasthesia,rnmeningkatkan kekuatan otot tangan kanan..rnb. Jangka Panjang : untuk mengembalikan aktivitas fungsional sehari-harirnpasien seperti mengerjakan pekerjaan rumah.rn2. TINDAKAN FISIOTERAPIrna. Teknologi Fisioterapirn1. Teknologi alternatifrn TENSrn Ultrasound Diathermyrn Micro wave diathermyrn Tendon gliding exercisern Active assisted exercisern Active resisted exercisern Relax passive exercisern Forced passive exercisern2. Teknologi yang Dilaksanakanrn-Micro wave diathermyrnPenggunaan micro wave diathermy bertujuan untuk mengurangirnnyeri.rn-Tendon Gliding ExercisernPenggunaan Tendon Gliding Exercise adalah untuk melancarkanrnaliran darah ke tangan dan pergelangan tanganrn- Active Resistence ExercisernPenggunaan active resistence exercise adalah untuk meningkatkanrnkekuatan otot.rnb. EdukasirnEdukasi yang diberikan oleh fisioterapis pada kasus carpal tunnelrnsyndrome dextra antara lain sebagai berikut : 1. Lakukan latihan-latihanrnyang telah diberikan oleh terapis seperti tendon gliding exercise denganrngerakan cakar, kepal penuh, kepal lurus, dan fleksi ibu jari dilakukanrnsebanyak 2x sehari 8x pengulangan. 2. Latihan mengangkat beban padarntangan seperti yang telah diajarkan oleh terapis dengan gerakan palmar,rndorsal, ulna deviasi, dan radial deviasi sebanyak sebanyak 2x sehari denganrn8x pengulangan.rnRENCANA EVALUASIrn- Pemeriksaan nyeri dengan VASrn- Pemeriksaan parasthesia dengan test sensorikrn- Pemeriksaan Kekuatan Otot dengan MMTrnE. PROGNOSISrn Quo ad Vitam : Baikrn Quo ad Sanam : Baikrn Quo ad Fungsionam : Baikrn Quo ad Cosmeticam : BaikrnF. PELAKSANAAN FISIOTERAPIrn1. Micro wave diathermyrnPersiapan AlatrnSebelum digunakan untuk terapi, pastikan tidak ada kabel yang lecetrnataupun terbelit, cek area yang akan di terapi bersih dan pasien tidak memakairnlogam atau perhiasan. Sebelum menyalakan alat, cek stabilizer dan kabel/rnnyalakan stabilizer dan pastikan sudah dalam keadaan ON. Cek kembali kabelrnuntuk meastikan micwowave diatermi siap digunakan.rnPersiapan PasienrnPasien diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan dilakukan terapi,rnkemudian lakukan assessment. Daerah yang diobati harus kering, dan bebas darirnbenda logam yang ada disekitarnya. Posisi pasien duduk di bed denganrnsenyaman mungkin. Beri penjelasan kepada pasien apabila selama terapirnmengeluh terlalu panas atau adanya rasa tidak enak, maka harus sesegerarnmungkin memberitahukan kepada terapis.rnPelaksanaan TerapirnMesin dihidupkan, arahkan pada bahu kanan dengan pasoen duduk diatasrnbed dengan tangan kanan disanggah oleh bantal, kering, dan bebas dari bendarnlogam yang ada disekitarnya. Lalu arahkan emitter microwave diathermy kernpergelangan tangan kanan pasien dengan jarak 10-15cm dengan intensitas 60rnMhz selama 10 menit.rnAkhir TerapirnApabila waktu terapi sudah selesai matikan alat, dan setelah itu cabutrnkabel dari stop kontak, simpanlah kembali alat microwave diathermy ditempatrnyang kering dan amanrn2. Tendon gliding exercisernPersiapan LatihanrnPasien diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan dilakukan terapi,rnkemudian lakukan assessment. Posisi pasien duduk di bed dengan senyamanrnmungkin. Beri penjelasan kepada pasien apabila selama terapi mengeluhrnadanya rasa tidak enak, maka harus sesegera mungkin memberitahukanrnkepada terapis.rnPelaksanaan LatihanrnTerapis memberikan contoh terlebih dahulu satu persatu dari 5 gerakanrnyang akan diberikan, gerakannya:rna. Posisi kepal kait (cakar) : Minta pasien mengubah tangan lurus ke posisirnkepal kait dengan memfleksikan sendi DIP dan PIP sambilrnmempertahankan ekstensi MCP 8kali repeisi.rnb. Kepal penuh : Minta pasien mengubah posisi tangan menjadi kepalrnpenuh dengan memfleksikan sendi MCP dan IP secara bersamaan 8 kalirnrepetisi.rnc. Kepal lurus (kepal sublimis) : Minta pasien mengubah tangan dari posisirnpuncak meja menjadi posisi kepal lurus dengan memfleksikan sendi PIPrnsambil mempertahankan sendi DIP ekstensi 8kali repetisi.rnd. Fleksi ibu jari : Minta pasien memfleksikan sendi MCP dan IP ibu jarirnhingga lingkup gerak penuh. Selanjutnya pasien mengikuti dan mulairnmenghapal urutan gsetiap gerakannya. 8-10x pengulanganrn3. active resistence exercisernPersiapan LatihanrnPasien diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan dilakukan terapi,rnkemudian lakukan assessment. Posisi pasien duduk di bed dengan senyamanrnmungkin. Beri penjelasan kepada pasien apabila selama terapi mengeluhrnadanya rasa tidak enak, maka harus sesegera mungkin memberitahukanrnkepada terapis.rnPelaksanaan Latihanrna. Minta pasien duduk dengan lengan bawah ditopang di atas meja,rnmenggenggam benda atau tahanan elastis yang di fiksasi pada lantai. Lenganrnbawah supinasi untuk menahan fleksi atau pronasi guna untuk menahanrnekstensi 8kali repetisi.rnb. Sambil berdiri minta pasien memegang batang besi dengan beban dirnsalah satu ujungnya. Untuk menahan defiasi radial, beban di letakkan di sisirnradial pergelangan tangan dan untuk menahan defiansi ulnar, bebanrndiletakkan di sisi ulnar pergelangan tangan 8kali repetisi.rnG. EVALUASIrnSetelah dilakukan penatalaksanaan Fisioterapi sebanyak 4 kali, makarndidapatkan hasil :rna. Evaluasi NyerirnNyerirnT1rn14 februari 2019rnT2rn18 februari 2019rnT3rn21 februari 2019rnNyeri Diam 4,1 3,3 3rnNyeri Tekan 5,8 4 3rnNyeri Gerak 8 5 4rnb. Evaluasi Pemeriksaan SensorikrnNO Jenis Sensasi T1rn14 Februari’19rnT2rn18 Februari’19rnT3rn21 Februari’19rn1 2 3rnSensasi ProtektifrnNyeri SuperficialrnSentuhan RinganrnTemperaturrn2 2 2rn2 1 2rn1 1 1rn1 2 3 4 5 6 7 8rnSensasi DiskriminatifrnTaktilrnStereognosisrnBarognosisrnMengenal teksturrnKinestesiarnGrafestesiarnPropioceptivernDiskriminasi 2 titikrn2 2 1 2 1 2 2 2rn2 2 1 1 1 2 2 2rn1 2 1 1 1 2 2 2rnc. Evaluasi Kekuatan OtotrnGerakan padarnwrist jointrnT1rn14 februari 2019rnT2rn18 februari 2019rnT3rn21 februari 2019rnPalmar wirst 3- 3- 3rnDorsal Wrist 3- 3- 3rnUlna Deviasi 4 4+ 5rnRadial Deviasi 3- 3 3+rnH. Hasil Terapi AkhirrnDengan demikian hasil terapi yang didapat pada Ny. Tuti Usia 44 thrndiagnosa carpal tunnel syndrome dengan modalitas micro wave diathermy, tendonrngliding exercise, dan active resistence adalah pada penurunan nyeri denganrnmenggunakan VAS (Visual Analogue Scale) yaitu pada terapi pertama diperolehrnskala nyeri diam 5,8, nyeri tekan 8, dan nyeri gerak 4,1.dan Pada terapi ketigarnadanya penuruan nyeri menjadi nyeri diam 3, nyeri tekan 4, nyeri gerak 3. sensasirnprotektif (nyeri superficial, sentuhan ringan dan temperatur) didapatkan hasilrnterapi awalnya 2 (menurun : adanya gangguan mengidentifikasi stimulus),rnmenjadi terapi akhir nilainya 1 (utuh:respon normal) dan sensasi diskriminatif :rnTaktil dan kinestesia pada terapi awal 2 (menurun : adanya gangguanrnmengindentifikasi stimulus), menjadi terapi akhir nilainya 1 (utuh: responrnnormal), pada stereognosis, propiceptive, dan diskriminasi 2 titik didapatkan hasilrntidak ada perubahan dari terapi awal hingga terapi akhir nilainya tetap 2rn(menurun : adanya gangguan mengidentifikasi stimulus). Dan pada barognosisrndan grafestesia didapatkan hasil tidak ada perubahan dari terapi awal hingga terapirnakhir nilainya tetap 1 (utuh: respon normal)Dan juga terdapat peningkatanrnkekuatan otot.rnI. Catatan Pembimbing Praktekrn, 2019rnPEMBIMBINGrn( )rnNIP
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
WINDARI RAHAYU - Personal Name
|
Student ID | |
Dosen Pembimbing | |
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI | |
Edition |
2019
|
Departement | |
Contributor | |
Language |
Indonesia
|
Publisher | : ., 2019 |
Edition |
2019
|
Subject(s) | |
No Panggil |
615. 8 WIN p
|
Copyright | |
Doi |