Text
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA DEXTRA E.C SPONDYLOARTHOROSIS DENGAN MODALITAS TENS DAN TERAPI LATIHAN
XMLPROTOKOL STUDI KASUSrnNAMA MAHASISWA : Resky WiradhikarnNIM : 16.057rnTEMPAT PRAKTEK : RSAU DR.M SalamunrnPEMBIMBING : Arini Nur Aini, Amd.ftrnTanggal Pembuatan Laporan : 28 Februari 2019rnKondisi / Kasus : FT CrnI. KETERANGAN UMUM PENDERITArnNama : Ny. SrnUmur : 66 TahunrnJenis Kelamin : PerempuanrnAgama : IslamrnPerkerjaan : Ibu Rumah TanggarnAlamat : Lingga Wastu No 68.rnII. DATA – DATA MEDIS RUMAH SAKITrnA. DIAGNOSA MEDISrnIschialgia Dextra e.c SpondyloarthrosisrnB. CATATAN KLINISrnRongten (Hasil Foto Radiologi)rnHasil: Tampak Scoliosis lumbal ke kanan, kurva dan aligment miring kernsebelah kanan, Corpus Vertebra, Endplate, dan Pedikels normal, tampakrnOsteofit pada L3-L4 Diskus Intervetrebralis tampak menyempit, ForamenrnIntervetrebralis L3-L4 menyempit.rnKesan: Spondyloarthrosis L3-L4 disertai penyempitan ForamenrnIntervetrebralis L3-L4.rnC. TERAPI UMUM (GENERAL TRETMENT)rnMendika Mentosa dan FisioterapirnD. RUJUKAN FISIOTERAPI DARI DOKTERrnMohon dilakukan tindakan fisioterapi pada pasien Ny. S usia 66 tahunrndengan diagnose radikulopati lumbal rujukan dari dokter damar.rnIII. SEGI FISIOTERAPI Tanggal: 28 Februari 2019rnA. ASSESMENTrn1. ANAMNESIS (AUTO/HETERO)rnA. KELUHAN UTAMArnPasien mengeluh nyeri pinggang bawah dan menjalar sampairntungkai sebelah kananrnB. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGrnPada tahun 2018 bulan juli pasien datang ke RSAU Dr. M.rnSalamun dengan keluhan nyeri punggung bawah dan menjalar kerntungkai sebelah kanan, kemudian pasien ke poli syaraf untukrnmelakukan pengecekan, dan hanya diberikan obat. Selama saturnbulan pengobatan dengan obat, pasien tidak kunjung merasakanrnperubahan pada nyeri punggung bawahnya. Akhirnya pasienrnkembali datang ke RSAU Dr. M. Salamun pada bulan Agustusrntahun 2018 dan melakukan rontgen, kemudian pasien dirujuk kernpoli fisioterapi untuk melakukan terapi, setelah melakukan terapirnsatu bulan, pasien sudah mengalami banyak perubahan yaitu nyerirnnya berkurang namun pasien tidak datang lagi selama 5 bulanrnuntuk terapi, kemudian pasien datang lagi ke RSAU Dr. M.rnSalamun pada bulan Februari 2019 dengan keluhan yang sama.rnC. RIWAYAT PENYAKIT DAHULUrn2 Tahun yang lalu pasien jatuh dijalan pada saat aktivitas ke pasar,rnkemudian sehari setelah jatuh pasien mengeluh nyeri punggungrnbawah menjalar pada tungkai sebelah kanan, selanjutnya pasienrndatang ke tukang urut namun nyeri yang dirasakan tidak kunjungrnsembuh dan nyeri bertambah pada saat posisi dari terlentang kernduduk dan pasien merasa kesemutan disertai kebas pada tungkairnkanan dan menjalar. Nyeri berkurang pada posisi pasien dudukrnyang lama.rnD. RIWAYAT PENYAKIT PENYERTArnHipertensirnE. RIWAYAT PRIBADIrnNy.S usia 66 tahun yang dahulunya seorang dosen disalah saturnfalkultas negeri dan sekarang beliau adalah seorang ibu rumahrntanggarnF. RIWAYAT KELUARGArnTidak ada dari pihak keluarga pasien yang memiliki penyakit yangrnsamarn2. ANAMNESIS SISTEMrn1) Kepala dan LeherrnTidak ada keluhan pusing atau sakit kepala maupun kaku padarnleher dan kepala tampak asimetris.rn2) KardiovaskulerrnPasien tidak mengeluhkan adanya nyeri dada dan jantungrnberdebar-debar.rn3) RespirasirnPasien tidak mengeluh sesak nafas.rn4) GastrointestinalisrnAda keluhan nyeri tetapi BAB terkontrol dan teratur.rn5) UrogenitalisrnTidak ada keluhan, BAK terkontrol dan teratur.rn6) MuskuloskeletalrnAdanya nyeri tekan dan nyeri gerak pada punggung bawah, danrnadanya keterbatasan lingkup gerak sendirn7) NervorumrnPasien mengeluh kesemutan, kebas dan menjalar sampai kakirnsebelah kanan.rnB. PEMERIKSAANrn1. PEMERIKSAAN FISIKrn1.1 TANDA – TANDA VITALrna) Tekanan Darah : 130/80 mmHgrnb) Denyut Nadi : 77 kali/menitrnc) Pernafasan : 22 kali/menitrnd) Temperatur : 360 Crne) Tinggi Badan : 154 cmrnf) Berat Badan : 63 kgrn1.2 INSPEKSIrn1. Inspeksi statis adalah inspeksi yang dilakukan pasien dalamrnkeadaan diam. Dalam inspeksi statis diperoleh keteranganrnsebagai berikut: tampak raut wajah pasien menahan nyeri, danrntampak postur badan pasien scoliosis ke sebelah kanan.rn2. Inspeksi dinamis adalah inspeksi yang dilakukan dimana pasienrndalam keadaan bergerak. Dalam inspeksi dinamis diperolehrnketerangan sebagai berikut: pada saat berjalan pasienrnmengunakan alat bantu (Tripot), dan pasien diminta untukrnmelakukan gerakan membungkuk (fleksi trunk) namun pasienrnbelum mampu melakukan karena adanya nyeri untuk pola jalan,rntidak adanya gerakan Deceleration pada tungkai kanan.rn1.3 PALPASIrnsuhu badan pasien normal pada sekitar punggung bawah, ada nyerirntekan pada otot M. Erector Spine dan M. Multifidus dan adanyarnSpasme pada otot M.multifidus.rn1.4 PERKUSIrnTidak dilakukan pemeriksaanrn1.5 AUSKULTASIrnTidak dilakukan pemeriksaanrn1.6 GERAK DASARrna) Gerak AktifrnPada pemeriksaan pada posisi Flexi Trunk adanya nyeri danrntidak full ROM Exstensi Trunk Full Rom, gerakan Lateral FlexirnDextra Trunk tampak menahan nyeri dan tidak Full Rom dan,rngerakan Lateral Flexi Sinistra Trunk tampak menahan nyerirndan tidak Full Romrnb) Gerak PasifrnTidak dilakukan pemeriksaanrnc) Gerak isometric melawan tahananrnTidak dilakukan pemeriksaanrn1.7 KOGNITIF, INTRA PERSONAL & INTER PERSONALrna. Kognitif : Pasien mampu menceritakan riwayat penyakitrndengan baikrnb. Intra Personal : Pasien memiliki motovasi yang tinggi untukrnsembuhrnc. Inter Personal : Pasien koperatif dan dapat berkerja samarndengan baik dengan terapi.rn1.8 KEMAMPUAN FUNGSIONAL & LINGKUNGANrnFUNGSIONALrnA. Kemampuan Fungsional Dasar : Pasien mampu dudukrnsecara mandiri, pasien mampu berdiri dan berjalanrnmengunakan alat bantu dan keadaan umum keseimbanganrnpasien tidak stabil saat berdiri maupun berjalanrnB. Aktivitas Fungsional : Pada posisi terlentang pasien mampurnmelakukan secara mandiri, Pada saat berjalan, pasienrnmampu melakukan secara mandiri, namun pasienrnmengunakan alat bantu dan kegiatan toileting, pasienrnmampu mandiri.rnC. Lingkungan Aktivitas : Dalam lingkungan aktivitas pasienrnmendukung dalam kesembuhan pasien, serta lingkunganrnaktivitas rumah sakit sangat mendukung dalam pelaksanaanrnprogram latihanrn2. PEMERIKSAAN SPESIFIK (FT C)rn2.1 Pemeriksaan Nyeri dengan VASrnKriteria Nyeri Mengunakan Visual Analog Scale (VAS)rn0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rnTabel 2.1 Hasil Pemeriksaan Nyeri dengan VASrnNO Nyeri Hasilrn1 Nyeri Diam 0rn2 Nyeri Tekan 5,2rn3 Nyeri Gerak 5,6rn2.2 Pemeriksaan Lingkup Gerak Sendi dengan MidlinernTabel 2.2 Hasil Pemeriksaan Luas Gerak Sendi dengan Midline padarnTrunkrnGerakan Patokan Awal Akhir Selisih NormalrnFlexi Trunk VC7 – S1 52 cm 54 cm 2 cm 10 cmrnExtensirnTrunkrnVC7 – S1rn52 cm 50 cm 2 cm 10 cmrnLateral FlexirnDextrarnUjung Jari 3rncm – Lantairn48 cm 44 cm 4 cm 10 cmrnLateral FlexirnSinistrarnUjung Jari 3rncm - Lantairn48 cm 45 cm 3 cm 10 cmrn2.3 Pemeriksaan Kemampuan Aktivitas dengan OswestryrnTabel 2.3 Penilaian Pemeriksaan OswestryrnNo Questionary Skor Keteranganrn1 Intensitas Nyeri 3 Saat ini nyeri terasa agak beratrn2rnPerawatan dirirn(mandi, berpakaian)rn1rnSaya merawat diri secara normal tapirnterasa sangat nyerirn3 Aktivitas mengangkat 4rnSaya hanya dapat mengangkat bendarnyang sangat ringanrn4 Berjalan 4rnSaya hanya mampu berjalanrnmengunakan alat bantu tongkat ataurnkrukrn5 Duduk 1rnSaya mampu duduk pada kursi tertenturnselama aku maurn6 Berdiri 1rnSaya mampu berdiri selama aku maurntetapi timbul nyerirn7 Tidur 1rnTidurku terkadang terganggu olehrntimbulnya nyerirn8 Aktivitas seksual 0rnAktivitas seksualku sudah tidakrnmelakukan hubungan seksualrn9 Kehidupan social 1rnKehidupan sosialku berlangsung normalrnterapi ada peningkatan derajat nyerirn10rnBerpergian ataurnmelakukan perjalananrn2rnNyeri memang mengganggu tetapi sayarnbisa melakukan perjalanan lebih dari 2rnjamrnHasil 17rnKlasifikasi Pemeriksaanrn Minimal Disability (0-20%)rn Moderate Disability (20-40%)rn Serve Disability (40-60%)rn Crippled (60-80%)rn Sangat parah (80-100%)rnKeterangan :rnJN : Jumlah NilairnDS = JN : 50 x 100 %rnDS : Disability Score (Nilai Ketidakmampuan)rnDS = 17 : 50 X 100 % = 34 % ( Moderate Disability)rn2.3 Pemeriksaan Spesial Testrn1. Lasseque TestrnCara melakukan tes ini adalah posisi pasien tidur terlentang denganrnHip Adduksi, Endorotasi, dan Knee Extensi. Fisioterapis mengangkatrntungkai pasien (35°-75°), bila pasien mengeluh merasakan nyeri padarnpantat atau paha belakang menjalar ke tungkai bawah. Hasil positif jikarnpasien merasakan nyeri, dimana bila nyeri timbul pertama kali pada pantat,rnberarti ada penekanan saraf yang sifatnya ventral, Tes ini dilakukanrndengan cara sebagai berikut: posisi pasien berbaring terlentang, angkatrnsatu tungkai keatas dalam keadaan lurus. Tangan terapis yang saturnmemegang tumit dan tangan yang lain memegang lutut. Dari hasilrnpemeriksaan di dapat hasil positif (+) karena pasien merasakan adanyarnnyeri pada N.Ischiadikus saat melakukan tes tersebut.rn2. Bragard TestrnPosisi pasien terlentang, Hip Adduksi dan Endorotasi, Knee lurus.rnFisioterapis mengangkat tungkai pasien (250-650) disertai Dorso FlexirnAnkle. Positif bila terdapat nyeri. Nyeri pertama terasa dipantat beratirnterdapat penekanan saraf yang bersifat Central. Tes ini dilakukan denganrncara sebagai berikut: posisi pasien berbaring terlentang, angkat saturntungkai keatas dalam keadaan lurus. Tangan terapis memegang tumit danrntangan satunya lagi Mendorsoflexikan kaki. Dari hasil pemeriksaan dirndapat hasil positif (+) karena pasien merasakan adanya nyeri padarnN.Ischiadikus pada saat melakukan tes tersebutrnC. DIAGNOSA FISIOTERAPIrn1) Impairment: Adanya nyeri tekan pada otot M. erector spine dan M. multifidusrndan nyeri gerak pada daerah Lumbal 3 dan 4, adanya keterbatasan Lingkup GerakrnSendi dan adanya gangguan pola jalan 2) Functional Limitation: Pada saatrnberjalan pasien mengeluh nyeri dan Saat gerakan ruku pasien mengeluh nyeri 3)rnDisability atau Participation Restriction: Pasien terganggu dalam aktivitas seharihari sebagai ibu rumah tangga seperti mencuci, memasak, menyapu dan mengepelrnlantai.rnD. TUJUAN FISIOTERAPIrn1) Tujuan jangka pendek meliputi: Mengurangi nyeri, menambah LingkuprnGerak Sendi dan memperbaiki pola jalan.rn2) Tujuan jangka panjang adalah untuk Mengembalikan aktivitas fungsionalrnpasien dan meningkatkan aktivitas sehari hari seperti membungkuk,rnberjalan, perawatan diri (mandi, berpakaian) ,duduk berdiri,tidur danrnberpergian atau melakukan perjalanan.rn2. TINDAKAN FISIOTERAPIrna. Teknologi Fisioterapirn1) Teknologi Alternatifrn TENSrn William Flexion Exercisern2) Teknologi Yang Dilaksanakanrn TENS merupakan terapi energy listrik yang digunakan untukrnmerangsang saraf, mengurangi nyeri dan meningkatkan jaringanrnmetabolismern William Flexion Exercise bertujuan untuk mengurangi nyerirnpunggung bawah dan Strecthing pada otot Extensor danrnStrethening otot-otot Abdomen.rnb. Edukasirn1) Jika pasien mengeluhkan nyeri menjalar, maka pasien dianjurkan untukrnmenggunakan kompres air hangar pada area bokong untuk mengurangi nyeri, 2)rnPasien diminta untuk rutin melakukan latihan William Flexion Exercise yang telahrndiajarkan oleh terapis dengan melakukan sehari 2x sebelum tidur dan setelahrnbangun tidur, dan mengajarkan atau memberitahukan posisi nyaman dan amanrnpada saat melakukan aktifitas sholat, bangun dari tempat tidur, duduk dan lainnya.rn3. RENCANA EVALUASIrn Pemeriksaan Nyeri dengan VASrn Pemeriksaan Lingkup Gerak Sendi dengan Midlinern Pemeriksaan Kemampuan Aktivitas dengan Oswestryrn Pemeriksaan pola jalan dengan Gait AnalysisrnE. PROGNOSISrn Quo ad Vitam : Baikrn Quo ad Sanam : Baikrn Quo ad Fungsionam : Baikrn Quo ad Cosmeticam : BaikrnF. PELAKSANAAN FISIOTERAPIrn Pelaksanaan TENSrn1). Persiapan AlatrnPastikan mesin dalam keadaan baik, cek kabel dan ped dalamrnkondisi baik. Sebelum mengunakan alat elektroda/Mesin harusrnterlebih dahulu dicek apakah dapat berfungsi dengan baik, apabilarnTENS dalam kondisi baik dan semua komponen sudah terpasangrndengan baik maka TENS dapat digunakan.rn2). Persiapan PasienrnTerlebih dahulu pasien diberikan penjelasan tentang terapi yangrnakan diberikan. Pasien tidur tengkurap di bed dengan senyamanrnmungkin, pastikan daerah yang akan diterapi bebas dari pakaian,rnbersihkan dari keringat dengan tissue. Pastikan pasien tidak adarngangguan sensibilitas pada daerah yang akan diterapi. Terapisrnmenjelaskan kepada pasien bila ada keluhan panas, segerarnmemberitahukan kepada terapis.rn3). Persiapan TerapisrnTerlebih dahulu terapis menjelaskan kepada pasien bila adarnkeluhan panas dan nyeri segera memberitahu kepada terapis danrndiberikan penjelasan tentang terapi yang akan diberikan.rn4). Pelaksanaan TerapirnPasang keempat ped pada area yang terasa nyeri dan gunakanrnjelly sebagai mediator, kemudian terapis mengatur waktu 15rnmenit. Setelah itu terapis mengatur intensitas yang digunakan 30rnmA dan frekuensi yang digunakan 100 Hz .Terapis harusrnmengontrol kondisi pasien apakah intensitas yang dirasakanrnpasien ada getaran maximal atau tidak sama sekali. Setelah terapirnselesai turunkan intensitas dan lepas keempat ped, setelah iturnbersihkan area yang diterapi mengunakan tissue, periksalahrndaerah terapi, apakah terdapat kemerahan sebagai tandarniritabilitas, kemudian rapihkan dan simpan TENS setelahrndigunakanrn Pelaksanaan William Flexion ExercisernWilliam Flexion Exercise Gerakan 1 (Pelvic Tilting)rnPosisi pasien tidur terlentang dengan kedua lutut Flexi dan kedua tangan beradarndi samping pasien. Posisi terapis berada disamping pasien. Pelaksanaan nyarnpasien diminta untuk meratakan pinggang dengqan menekan pinggang ke bawahrnmelawan bed dengan mengkontraksikan otot perut dan otot pantat. Setiaprnkontraksi ditahan 5 detik kemudian rileks, ulangi 8x pengulangan. Usahakanrnpada waktu lemas pinggang tetap ratarnWilliam Flexion Exercise Gerakan Partial Sit UprnPosisi pasien tidur terlentang dengan kedua lutut Flexi dan kedua tangan beradarndi samping pasien. Posisi terapis berada disamping pasien. PelaksanaannyarnDengan gerakan pasien diminta mengkontaksikan otot perut dan Memfleksikanrnkepala, sehingga dagu menyentuh dada dan bahu terangkat dari bed. Setiaprnkontraksi tahan 5 Hitungan, kemudian rileks,ulangi 8x pengulangan.rnWilliam Flexion Exercise Gerakan Single Knee to ChestrnPosisi pasien tidur terlentang dengan kedua lutut Flexi dan kedua tangan beradarndi samping pasien. Posisi terapis berada disamping pasien. Pelaksanaannyarnintruksikan pasien untuk memfleksikan salah satu lututnya kemudian keduarntangan menarik lutut ke arah dada dan diwaktu bersamaan kepala diangkat lalurndagu menyentuh dada kemudian tahan selama 5 hitungan dan ulangi 8xrnpengulangan.rnWilliam Flexion Exercise Gerakan Double Knee to ChestrnPosisi pasien tidur terlentang dengan kedua lutut Flexi dan kedua tangan beradarndi samping pasien. Posisi terapis berada disamping pasien. Pelaksanaannyarnintruksikan pasien untuk memfleksikan kedua lututnya kemudian kedua tanganrnmenarik lutut ke arah dada dan diwaktu bersamaan kepala diangkat lalu dagurnmenyentuh dada kemudian tahan selama 5 hitungan dan ulangi 8x pengulangan.rnWilliam Flexion Exercise Hip Flexor to StretchrnPosisi pasien, salah satu tungkai lurus ke belakang, salah satu tungkai lainnyarnmenekuk kedepan, kedua tangan lurus menumpu pada bed dan menyanggarnpunggung lurus kedepan. Gerakan punggung kebawah sehingga dada beberaparnkali, setelah itu Pelvic gerakan keatas dan kebawah, bersama sama pinggangrnbeberapa kali. Kemudian bergantian dengan tungkai yang lain. Gerakan diulangirn8 kali.rnWilliam Flexion Exercise StandingrnPosisi pasien berdiri dengan punggung bersandar pada dinding kedua kakirnberada 10-15 cm dari dinding. Ratakan pinggang melawan dinding denganrnmenjaga punggung rata penderita berjalan menjauhi dinding. Tahan punggungrnrata 8 detik, dan lakukan semampu kekuatan pasien.rnG. EvaluasirnPemeriksaan NyerirnHasil Evaluasi pemeriksaan nyeri di dapat hasil :rnTable Hasil Evaluasi Pemeriksaan NyerirnPemeriksaan Nyeri 28 – 02 - 2019rnT1rn04 – 03 - 2019rnT2rn06 – 03 - 2019rnT3rnNyeri Diam 0 0 0rnNyeri Tekanrn5,2 5,0 5,0rnNyeri Gerakrn5,6 5,4 5,0rnPemeriksaan Lingkup Gerak SendirnHasil Evaluasi Pemeriksaan Lingkup Gerak Sendi di dapat hasil :rnTabel Hasil Evaluasi Pemeriksaan Lingkup Gerak Sendi TrunkrnGerakan 28 – 02 - 2019rnT1rn04 – 03 - 2019rnT2rn06 – 03 - 2019rnT3rnFlexi Trunk 54 cm 55 cm 56 cmrnExtensi Trunk 50 cm 49 cm 48 cmrnLateral Flexi Dextra 44 cm 43 cm 41 cmrnLateral Flexi Sinistra 45 cm 44 cm 42 cmrn3.8.3 Pemeriksaan Kemampuan Aktivitas dengan OswestryrnTabel 3.3 Penilaian Pemeriksaan OswestryrnNo QuestionaryrnSkorrnT1 T2 T3rn1 Intensitas Nyeri 3 3 2rn2 Perawatan dirirn(mandi, berpakaian)rn1 1 1rn3 Aktivitas mengangkat 4 4 4rn4 Berjalan 4 4 4rn5 Duduk 1 1 1rn6 Berdiri 1 1 1rn7 Tidur 1 1 1rn8 Aktivitas seksual 0 0 0rn9 Kehidupan social 1 1 1rn10 Berpergian ataurnmelakukan perjalananrn2 2 2rnJumlah 17 17 16rnDisability Score (NilairnKetidakmampuan)rn34% 34% 32%rnKlasifikasi Pemeriksaanrn Minimal Disability (0-20%)rn Moderate Disability (20-40%)rn Serve Disability (40-60%)rn Crippled (60-80%)rn Sangat parah (80-100%)rnDS = JN : 50 x 100 %rnH. Hasil Terapi AkhirrnEvaluasi dilakukan sebelum, selama dan sesudah pelaksanaan terapi, halrntersebut guna mengetahui keberhasilan terapi yang di harapkan. Terapi yangrndilakukan 3 kali, terhitung dari tanggal 28 Februari 2019, 04 Maret 2019, 06rnMaret 2019 terlihat adanya penurunan nyeri, adanya peningkatan lingkup gerakrnsendi dan adanya pola jalan Deceleration.
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
WIRADHIKA RESKY - Personal Name
|
Student ID | |
Dosen Pembimbing | |
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI | |
Edition |
2019
|
Departement | |
Contributor | |
Language |
Indonesia
|
Publisher | : ., 2019 |
Edition |
2019
|
Subject(s) | |
No Panggil |
615.8 WIR p
|
Copyright | |
Doi |