Text
Terapi Latihan Pada Post Op TKR Dextra E.C OA Genu Grade IV
XMLPROTOKOL STUDI KASUSrnNAMA MAHASISWA : Hena Aura PutrirnNIM : 16.029rnTEMPAT PRAKTEK : RSO.Prof.Dr.R. Soeharso SurakartarnPEMBIMBING : Doni PrastawarnTanggal Pembuatan Laporan : 12 Februari 2019rnKondisi / Kasus : FT BrnI. KETERANGAN UMUM PENDERITArnNama : Ny. SrnUmur : 55 TahunrnJenis Kelamin : PerempuanrnAgama : IslamrnPerkerjaan : Ibu Rumah TanggarnAlamat : Jl. Manggis 01/01 MalabutorrnII. DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKITrnA. DIAGNOSA MEDISrnPost Op Total Knee Replacement Dextra E.C Osteoarthritis Genu Grade IVrnB. CATATAN KLINISrnCatatan klinis hasil laboratorium pada tanggal 10 Febuari 2019.rnNama Test Hasil Nilai Normal SatuanrnHematologirnDarah RutinrnHemoglobin 11,6 11,5 – 1,5 g/DlrnHematokrit 34 37 – 47 %rnLeukosit 13.400 4.000 – 10.000 /uLrnEritrosit 3,8 3,50 – 5,50 juta/uLrnTrombosit 243.000 150.000 – 500.000 /UlrnDari catatan klinis pasien didapatkan diagnosa medis osteoarthritits genurngrade IV. Berikut hasil Rontgen Pre Operasi pada tanggal 10 Febuari 2019,rndidapati hasil : Sela sendi femorotibial medial tampak menyempit, tidakrntampak garis fraktur. Dari hasil keterangan diatas didapati kesan :rnosteoarthritis genu dextra grade IV.rnC. TERAPI UMUM (GENERAL TREATMENT)rnMedikamentosa dan FisioterapirnD. RUJUKAN FISIOTERAPI DARI DOTERrnMohon dilakukan tindakan fisioterapi pada pasien yang bernama Ny. Srnpasca operasi Total Knee Replacement.rnIII. SEGI FISIOTERAPIrnTanggal 12 Febuari 2019rnA. ASSESMENTrn1. ANAMNESIS (AUTO / HETERO)rna. Keluhan Utama : Pasien mengeluh nyeri pada lutut kanannya, danrnbengkak pada tungkai sebelah kanan. Serta lutut pasien belum bisarnditekuk secara maksimal.rnb. Riwayat penyakit Sekarang : Pada tahun 2018 bulan novemberrnpasien datang ke RSO.Prof.Dr.R. Soeharso Surakarta denganrnkeluhan sakit pada lutut kanan dan akan melakukan tindakanrnpembedahan, namun pasien harus menunggu selama 3 bulan untukrndilakukan tindakan pembedahan. Pada hari minggu tanggal 10rnFebuari 2019 pukul 09.30 WIB pasien masuk ruang inap CempakarnRSO.Prof.Dr.R. Soeharso Surakarta, dan melaksanakan operasi padarnhari senin tgl 11 Febuari 2019 pukul 08.30-10.30 WIB.rnc. Riwayat Penyakit Dahulu : Pada tahun 2013 pasien sudah mengeluhrnsakit pada lutut kanan tanpa diketahui penyebabnya, kemudianrnpaisen berobat ke puskesmas terdekat dengan diagnosa asam urat,rndan menjalani pengobatan dengan minum obat asam urat. Selamarnpengobatan pasien tidak kunjung merasakan perubahan pada lututrnkanannya. Kemudian ditahun 2015 pasien datang ke RSO.Prof.Dr.R.rnSoeharso Surakarta untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan,rnhasilnya pasien didiagnosa Osteoarthritis Genu Grade III danrndisarankan untuk melakukan tindakan operasi, namun pasienrnmenolak dengan alasan belum siap. Dan akhirnya pasienrnmenjalankan pengobatan medikamentosa dengan suntik pelumasrnpada daerah lutut kanan selama 3 tahun.rnd. Riwayat Penyakit Penyerta : Hipertensirne. Riwayat Pribadi : Pasien dahulu bekerja sebagai penjual jamurnkeliling dan sering berjalan menempuh jarak yang jauh. Namunrnsekarang hanya seorang ibu rumah tanggarnf. Riwayat Keluarga : Tidak ada keluarga pasien yang mengalamirnpenyakit serupa dengan pasien, karena bukan merupakan penyakitrnmenurun.rn2. ANAMNESIS SISTEMrna. Kepala dan leher : Tampak simetris, pasien tidak mengeluh adanyarnpusing dan sakit kepala maupun kaku pada leherrnb. Kardiovaskuler : Pasien tidak mengeluh nyeri dada, dan jantungrnberdebar-debar. Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi.rnc. Respirasi : Pasien tidak mengeluh adanya sesak nafas, dan tidakrnmemiliki riwayat asma, bronkitis, pneumonia.rnd. Gastrointestinalis : Buang air besar pasien terkontrol dan tidak adarnkeluhan keluhan mual dan muntah, serta tidak ada riwayat radangrnusus buntu, sembelit, diare, maag, ambeien.rne. Urogenitalis : Buang air kecil pasien terkontrol dan tidak adarnkeluhan, serta tidak ada riwayat penyakit ginjal, infeksi saluranrnkemihrnf. Muskuloskeletal : Pasien mengeluh nyeri diam, tekan, dan gerakrnpada daerah sekitar luka bagian anterior lutut kanan, adanyarnketerbatasan lingkup gerak sendi, dan adanya penurunan kekuatanrnotot.rng. Nervorum : Tidak ada keluhan kesemutan, dan rasa baal padarntungkai kanan maupun kiri.rnB. PEMERIKSAANrn1. PEMERIKSAAN FISIKrn1.1 TANDA-TANDA VITALrna) Tekanan Darah : 130/80mmHgrnb) Denyut Nadi : 90x/menitrnc) Pernapasan : 20x/menitrnd) Temperatur : 36orne) Tinggi Badan : 150cmrnf) Berat Badan : 70kgrn1.2 INSPEKSIrnStatis : Tampak raut wajah pasien menahan nyeri, tampak terpasangrninfus ditangan kiri, masih terpasang drainase ditungkai kanan,rnadanya bengkak dan lutut kanan semifleksi, terpasang bandage padarnlutut kanan bagian 1/3 distal femur dan 1/3 proximal tibia.rnDinamis : pasien diminta untuk menggerakan knee flexi-extensirnbelum mampu karena masih nyeri dan terasa berat.rn1.3 PALPASIrnAdanya suhu lokal pada lutut kanan terasa hangat, dan adanya nyerirntekan pada daerah luka incisi.rn1.4 PERKUSIrnTidak dilakukan pemeriksaan.rn1.5 AUSKULTASIrnTidak dilakukan pemeriksaan.rn1.6 GERAKAN DASARrna) Gerak Aktif : Knee dextra gerakan fleksi, ekstensi tidak fullrnROM dan terdapat nyeri. Ankle dextra gerakan plantar fleksi,rndorsal fleksi, inversi, eversi tidak full ROM dan terdapat nyeri.rnb) Gerak Pasif : Knee dextra gerakan fleksi, ekstensi tidak full ROMrnadanya nyeri dan springy end feel. Ankle dextra plantar fleksi,rndorsal fleksi, inversi, eversi mampu full ROM terdapat nyeri danrnelastic end feel.rnc) Gerak Isometrik Melawan Tahanan : Knee dextra flexi, extensirnbelum mampu melawan tahanan minimal. Ankle dextra plantarrnflexi, dorsal flexi, inversi, eversi mampu melawan tahananrnminimal.rn1.7 KOGNITIF, INTRA PERSONAL, INTER PERSONALrna) Kognitif : Pasien mampu menceritakan kapan keluhan iturnmuncul dengan baik dan urut, mengingat dan menceritakanrnkembali perjalanan penyakit dan data-data lainnya.rnb) Intrapersonal : Pasien mampu memahami permasalahan penyakitrnyang dihadapi dan pasien mempunyai motivasi yang tinggi untukrnsembuh.rnc) Interpersonal : Pasien sangat kooperatif dan dapat bekerjasamarndengan terapis.rn1.8 KEMAMPUAN FUNGSIONAL & LINGKUNGAN AKTIVITAS :rna) Kemampuan Fungsional Dasar : Pasien mampu menggerakkanrnkedua lengan dan tungkai kiri yang sehat. Pasien mampu dudukrndi tepi bed secara mandiri.rnb) Aktivitas Fungsional : Untuk aktivitas mandi belum dilakukan,rnBAK dan BAB masih dibantu oleh keluarga dan menggunakanrnpempers, untuk berpakaian dan berjalan pasien masihrnmembutuhkan bantuan serta alat bantu walker. BAK dan BABrnpasien tidak kesulitan karena dikamar mandi rumah sakitrnmenggunakan toilet duduk.rnc) Lingkungan Aktivitas : Lingkungan rumah sakit dan rumahrnpasien sangat mendukung untuk kesembuhan pasien.rn2. PEMERIKSAAN SPESIFIK (FT A / FT B / FT C / FT D / FT E)rn2.1 Pemeriksaan Nyeri dengan Visual Anlogue Scale (VAS)rnNO. Nyeri Hasilrn1. Nyeri Diam 5,9rn2. Nyeri Tekan 6,5rn3. Nyeri Gerak 7,2rn2.2 Pemeriksaan Oedema secara Antropometri dengan MidlinernTitik Patokan Dextra SinistrarnDari malleolus medial 10 cmrnke atasrn35,2 cm 33 cmrn2.3 Pemeriksaan Lingkup Gerak Sendi dengan GoneometerrnKnee HasilrnAktif PasifrnDextra S: 15 – 15 – 25 S: 10 – 10 – 25rnSinistra S : 0 – 0 – 130 S: 0 – 0 – 130rnAnkle HasilrnAktif PasifrnDextra S: 10 – 0- 20 S: 20 – 0 – 45rnSinistra S: 20 – 0 – 45 S: 20 – 0 – 45rn2.4 Pemeriksaan Kekuatan Otot dengan MMTrnPemeriksaan Kekuatan Otot Nilai Nilai Normalrn1. KNEErnFleksor 2- 5rnEkstensor 2- 5rn2. ANKLErnPlantar Flexi 3+ 5rnDorsal Flexi 3+ 5rnC. DIAGNOSIS FISIOTERAPIrn1) Impairment : Adanya oedema pada tungkai kanan, adanya nyeri diam,rndan nyeri tekan pada daerah incisi, dan adanya nyeri gerak lutut kanan.rnAdanya keterbatasan ROM pada knee dextra dan ankle dextra, danrnpenurunan kekuatan otot tungkai kanan.rn2) Functional Limitation : Adanya gangguan mobilisasi dari duduk kernberdiri, gangguan berjalan dan kesulitan melakukan ibadah (sholat).rn3) Participation Restriction : Tidak bisa melakukan pekerjaan sebagairnibu rumah tangga.rnD. PROGRAM / RENCANA FISIOTERAPIrn1. TUJUANrnTujuan jangka pendek, meliputi : a) Mengurangi nyeri, b)rnmengurangi bengkak/oedema, b) menambah lingkup gerak sendi, c)rnmeningkatkan kekuatan otot.rnTujuan jangka panjang, meliputi : Mengembalikan aktivitas fungsionalrnpasien, seperti duduk secara mandiri, bangkit dari posisi duduk dipinggirrnbed dan berjalan.rn2. TINDAKAN FISIOTERAPIrna. Teknologi Fisioterapi :rn1) Teknologi Alternatif :rnTENS, Cryo terapi, CPM, Terapi Latihan, strengthening.rn2) Teknologi Yang Dilaksanakanrn- Breathing Exercise merupakan latihan untuk meningkatkanrnpernafasan dan kinerja fungsional.rn- Active movement atau latihan gerak aktif, merupakan gerakanrnyang timbul dari kekuatan kontraksi otot pasien sendiri secararnvolunter/sadar. Dalam mekanisme pengurangan nyeri gerakan activernmovement (ankle pumping) dapat terjadi secara reflek dan disadari.rnGerakan aktif dilakukan di daerah yang tidak terpengaruh atau sehatrndengan tujuan untuk mempertahankan kekuatan otot, bertujuan untukrnmelancarkan sirkulasi darah dan mengurangi oedema.rn- Static Contraction adalah bentuk latihan statis yang membuat ototrnberkontraksi dan menghasilkan gaya tanpa perubahan panjang ototrndan tanpa pergerakan sendi, bertujuan untuk menguatkan danrnmembentuk kekuatan grup otot.rn- Active Assisted adalah suatu gerakan dimana seseorang memberirnupaya pada gerakan, serta menerima bantuan yang diberikan secararnmanual atau mekanik oleh gaya luar karena otot penggerak utamarnmembutuhkan bantuan untuk menyelesaikan gerakan, yang bertujuanrnuntuk menambah lingkup gerak sendi.rnb. EdukasirnEdukasi diberikan oleh terapis kepada pasien post op TKR untukrndilakukan dirumah sebagai home program, yaitu sebagai berikut : 1) rnDikarenakan masih adanya oedema, pasien tetap melakukan ankle pumping,rndengan cara menggerakan pergelangan kaki keatas dan kebawah dan ulangirn10 kali (1 set). Lakukan 2-3 set perhari, 2) Melakukan latihan staticrncontraction dengan memberi ganjalan berupa handuk kecil dibawah lutut,rnkemudian tekan lutut pada handuk kearah bed. Tahan 6-8 detik, ulangi 10rnkali (1 set), 2-3 set perhari, 3) Serta melakukan gerakan menekuk lutut danrnmeluruskannya kembali secara perlahan, untuk mengantisipasi terjadinyarnkekakuan dengan cara menggeserkan tumit dengan dialas dengan plastikrnatau bahan yang licin agar lutut mudah digerakan untuk menekuk.rn3. RENCANA EVALUASIrna. Pemeriksaan Nyeri dengan VASrnb. Pemeriksaan Oedema secara dengan midlinernc. Pemeriksaan LGS dengan goneometerrnd. Pemeriksaan Kekuatan Otot dengan MMTrnE. PROGNOSISrnQuo Ad Vitam : BonamrnQuo Ad Sanam : BonamrnQuo Ad Fungsionam : BonamrnQuo Ad Cosmeticam : BonamrnF. PELAKSANAAN FISIOTERAPIrnI. Post Op Day 1 (12 Febuari 2019)rn- Breathing ExercisernPersiapan pasien : Posisi pasien dalam keadaan berbaring terlentang,rnnyaman dan rileks.rnPosisi terapis : Terapis berada disamping kanan pasien, kemudianrntangan kanan terapis berada diatas perut pasien untuk memberirnstimulasi. Kemudian terapis memberikan penjelasan kepada pasienrntentang terapi yang akan dilakukan.rnPelaksanaan : Pasien diminta untuk menarik nafas melalui hidungrnsecara perlahan, sekaligus mengembangkan rongga dada dan perut.rnTahan 2-3 detik, kemudian hembuskan nafas melalui mulut secararnperlahan. Ulangi latihan 2-3 kali sehari.rn- Ankle PumpingrnPersiapan pasien: Posisi pasien dalam keadaan berbaring terlentang,rnnyaman dan rileks.rnPosisi terapis: Terapis berada disamping kanan pasien, kemudianrnterapis memberikan penjelasan disertai contoh gerakan atau latihan yangrnakan dilakukan oleh pasien dan tujuannya.rnPelaksanaan: Terapis menginstruksikan pasien untuk menggerakanrnkedua pergelangan kakinya keatas dan ke bawah. Ulangi gerakan 10 kalirn(1 set). Lakukan 2-3 set dalam sehari.rnII. Post Op Day 2 (13 Febuari 2019)rn- Breathing Exercisern- Ankle Pumpingrn- Static ContractionrnPersiapan pasien : Posisi pasien dalam keadaan berbaring terlentang,rnnyaman dan rileks.rnPosisi terapis: Terapis berada disamping kanan pasien, kemudianrnterapis memberikan penjelasan tentang latihan yang akan dilakukan olehrnpasien dan tujuannya.rnPelaksanaan: Tangan kanan terapis diletakan dibawah lutut pasien,rnbisa menggunakan handuk kecil ataupun tidak dan tangan kiri terapisrnberada diatas paha pasien untuk mengetahui kontraksi otot dari latihanrnyang akan dilakukan oleh pasien. Kemudian terapis memberikanrninstruksi agar pasien menekan lututnya ke bed, menekan tangan terapis,rntahan 6-8 hitungan kemudian lemaskan 3-5 detik. Ulangi gerakan 10 kalirn(1 set), 2-3 set dalam sehari.rn- Active AssistedrnHeel SlidesrnPersiapan pasien : Posisi pasien dalam keadaan berbaring terlentang,rnnyaman dan rileks.rnPosisi terapis : Terapis berada disamping kanan pasien, kemudianrnterapis memberikan penjelasan tentang latihan yang akan dilakukan olehrnpasien dan tujuannya.rnPelaksanaan : Tangan kanan terapis memfiksasi pergelangan kakirnpasien, tangan kiri memfiksasi pada bagian bawah lutut. Terapisrnmemberikan aba-aba kepada pasien untuk menekuk lutut kanannyarndengan cara menggeserkan tumitnya namun dilakukan bersama-samarndengan bantuan terapis secara perlahan-lahan. Kemudian tahan 3-6 detikrndalam posisi lutut menekuk dan meluruskan lutut kembali secararnperlahan-lahan dan bersamaan. Lakukan 6 kali pengulangan.rnHip Abbduction-AdductionrnPersiapan Pasien : Posisi pasien dalam keadaan berbaring terlentang,rnnyaman dan rileks.rnPosisi terapis : Terapis berada disamping kanan pasien, kemudianrnterapis memberikan penjelasan tentang latihan yang akan dilakukan olehrnpasien dan tujuannya.rnPelaksanaan : Tangan kanan terapis memfiksasi pergelangan kakirnpasien, tangan kiri memfiksasi pada bagian bawah lutut, kemudianrnterapis memberi aba-aba agar pasien menggeserkan tungkai kanannyarnkearah luar dengan sedikit bantuan oleh terapis.rnIII. Post Op Day 3 (14 Febuari 2019)rn- Breathing Exercisern- Ankle Pumpingrn- Static Contractionrn- Active Assistedrn- Walking ExercisernPosisi pasien : Posisi pasien sudah duduk ditepi bed, dengan tungkairnkanan lurus dan tidak menekan pada lantai. Tungkai kiri ditekuk sebagairntumpuan.rnPosisi terapis : Terapis berada disamping kanan pasien, kemudianrnterapis memberikan penjelasan tentang latihan yang akan dilakukan olehrnpasien dan tujuannya.rnPelaksanaan : Alat bantu yang digunakan adalah walker dengan polarnjalan NWB. Walker diletakkan didepan pasien, kemudian terapisrnmemberikan instruksi agar pasien memegang walker dengan keduarntangan, kemudian kedua tangan terapis memegang pada bagian axillarn(ketiak) pasien sambil menginstruksikan agar pasien berdiri namunrndengan kaki kanan menggantung dan tidak menyentuh lantai.rnTerapis kembali menginstruksikan agar pasien memindahkan walkerrnkearah depan terlebih dahulu, kemudian pasien diminta untukrnmengayunkan tubuhnya kearah walker, dengan kaki kiri juga diayunkanrndan langsung menyentuh lantai sebagai stabilisasi. Latihan jalan inirndilakukan dengan perlahan, dan tidak dilakukan dengan melompat.rnIV. Post Op Day 4 (15 Febuari 2019)rn- Breathing Exercisern- Ankle Pumpingrn- Static Contractionrn- Active Assistedrn- Walking ExercisernG. EVALUASIrn1) Evaluasi Pemeriksaan Nyeri dengan VASrnPemeriksaan T1 T2 T3 T4rnNyeri Diam 5,9 5,4 4,8 3,9rnNyeri Tekan 6,5 5,5 5,0 4,2rnNyeri Gerak 7,2 6,7 6,2 5,8rn2) Evaluasi Pemeriksaan Oedema dengan MidlinernPemeriksaan T1 T2 T3 T4rnDari malleolus 10 cm keatasrnKa Ki Ka Ki Ka Ki Ka Kirn35,5 33 35,5 33 34,6 33 34 33rn3) Evaluasi Pemeriksaan LGS dengan GoneometerrnRegio LGS T1 T2 T3 T4rnKnee Aktif S: 15 – 15 – 25 S: 15 – 15 – 25 S: 10 – 10 – 30 S: 5 – 5 – 35rnPasif S: 10 – 10 – 25 S: 10 – 10 – 30 S: 5 – 5 – 35 S: 5 – 5 – 40rnAnkle Aktif S: 10 – 0- 20 S: 10 – 0 – 25 S: 15 – 0 - 30 S: 15 – 0 – 40rnPasif S: 20 – 0 – 45 S: 20 – 0 – 45 S: 20 – 0 – 45 S: 20 – 0 – 45rn4) Evaluasi Pemeriksaan Kekuatan Otot dengan MMTrnPemeriksaan Tungkai KananrnT1 T2 T3 T4rn1. KneernFlexor 2- 2- 2+ 2+rnExtensor 2- 2- 2+ 2+rn2. AnklernPlantar Flexor 3+ 3+ 4 5rnDorsal Flexor 3+ 3+ 4 5rnH. HASIL TERAPI TERAKHIRrnDari hasil terapi yang dilakukan selama 4 kali dibangsal Cempaka, terhitungrndari tanggal 12 Februari 2019, 13 Febuari 2019, 14 Febuari 2019, 15 Febuarirn2019. Terlihat adanya penurunan nyeri diam, nyeri tekan, dan nyeri gerak. Adanyarnpenurunan oedema/bengkak yang ditandai dengan pengurangan lingkar oedema,rnadanya penambahan lingkup gerak sendi, peningkatan kekuatan grup otot flexorrndan extensor. Serta pasien sudah bisa berjalan menggunakan alat bantuan walkerrndengan pola jalan NWB (non weight bearing).
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
Aura Putri, Hena - Personal Name
|
Student ID | |
Dosen Pembimbing | |
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI | |
Edition |
2019
|
Departement | |
Contributor | |
Language |
Indonesia
|
Publisher | AKFIS RS. DUSIRA : Cimahi., 2019 |
Edition |
2019
|
Subject(s) | |
No Panggil |
615.8 AUR p
|
Copyright | |
Doi |