Text
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS PLANTAR FASCIITIS SINISTRA DENGAN MODALITAS MICROWAVE DIATHERMY DAN TRANSVERSE FRICTION
XMLPROTOKOL STUDI KASUSrnNamamahasiswa : Intan Sari MaharanirnNIM : 16.033rnTempat praktek : RS dr Suyoto JakartarnPembimbing : Cep Yaman Sunarya, S.FtrnTanggalPembuatanLaporan : 11 Februari 2019rnKondisi/Kasus : FT A/FT B/FT C/FT D/FT E *)rnI. IDENTITAS PENDERITArnNama : Ny MFrnUmur : 65 TahunrnJeniskelami : PerempuanrnAgama : IslamrnPekerjaan : Ibu Rumah TanggarnAlamat : Komplek Sabar Ganda no.08, RT/RW 05/02 PondokrnAren Banten.rnII. DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKITrnA. DIAGNOSIS MEDIS:rnPlantar Fascitis SinistrarnB. CATATAN KLINIS:rnC. TERAPI UMUM (GENERAL TREATMENT):rnFisioterapirnD. RUJUKAN FISIOTERAPI DARI DOKTER:rnDokter spesialis rehab medik menyarankan untuk melakukan tindakanrnfisioterapi kepada Ny. MF dengan diagnosa Plantar Fascitis SinistrarnIII. SEGI FISIOTERAPIrnTANGGAL: 11 Februari 2019rnA. ANAMNESIS (AUTO/HETERO)rn1. KELUHAN UTAMA:rnNyeri pada telapak kaki sebalah kirirn2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:rn1 bulan yang lalu pasien merasakan nyeri pada telapak kaki kiri setelahrnberjalan jarak jauh dan berdiri terlalu lama. Setelah itu pasienrnmerasakan nyeri yang sangat hebat, kemudian pasien berobat ke dr.rnRehabilitasi dan oleh dr Rehab dirujuk ke poli Fisioterapi RS drrnSuyoto Jakarta.rn3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU:rnTidak ada riwayat penyakit dahulurn4. RIWAYAT PENYERTA:rnPasien tidak memiliki riwayat penyakit penyertarn5. RIWAYAT PRIBADI:rnPasien merupakan seorang ibu rumah tangga yang kesehariannyarnmelakukan aktivitas rumah tangga, selain aktivitas rumah tanggarnpasien juga melakukan kegiatan pengajian di dekat rumahnya untukrnmengisi waktu luangnya.rn6. RIWAYAT KELUARGA:rnPasien tidak memiliki riwayat keluarga yang sama dengan penyakitrnyang dirasakan pasien saat ini.rn7. ANAMNESIS SISTEM:rna. Kepala dan leher:rnKepala dan leher tampak simetris.rnb. Kardiovaskuler:rnTidakadanyeri dada dan berdebar-debar.rnc. Respirasi:rnPasien tidak mengeluh sesak nafasrnd. Gastrointestinalis:rnBuang air besar terkontrol dan tidak ada keluhan.rne. Urogenitalis:rnBuang air kecil terkontol dan tidak ada keluhan.rnf. Musculoskeletal:rnAdanya nyeri pada bagian telapak kaki sebelah kiri.rnNervorum:rnTidak ada keluhan kesemutan dan baal pada kaki kiri nya.rnB. PEMERIKSAANrn1. PEMERIKSAAN FISIKrn1.1 TANDA-TANDA VITALrna. TekananDarah :120/80 mmHgrnb. Denyut Nadi : 72 x menitrnc. Pernafasan : 22 x menitrnd. Temperature : 36º Crne. TinggiBadan : 154 cmrnf. BeratBadan : 75 kgrn1.2 INSPEKSIrna. Statik:rn1. Keadaan umum pasien baikrn2. Tidak tampak adanya oedemarn3. Tidak ada perubahan warna kulit pada area nyerirnb. Dinamis:rnPasien datang tanpa menggunakan alat bantu dan pasienrnmenahan nyeri pada saat berdiri terlalu lama.rn1.3 PALPASIrnAdanya nyeri tekan pada bagian telapak kaki sebelah kiri.rn1.4 PERKUSIrnTidak dilakukanrn1.5 AUSKULTASIrnTidak dilakukanrn1.6 GERAKAN DASARrna. Gerak aktif:rnPemeriksaan ini dilakukan oleh terapis dengan memberirntahanan yang berlawanan dengan arah gerakan yang dirnlakukan oleh pasien. Informasi yang diperoleh : (1) Gerakanrnaktif Ankle kanan dengan gerakan Dorso Fleksi dan PlantarrnFleksi Full ROM tidak adanya nyeri, pada gerakkan Eversirndan Inverse Full ROM tidak adanya nyeri. (2) Gerakan aktifrnAnkle kiri pada gerakkan Dorso Fleksi dan Plantar FleksirnFull ROM tidak adanya nyeri, pada gerakan Inversi danrnEversi Full ROM tidak ada nyeri.rnb. Gerak pasif:rnPemeriksaan ini dilakukan oleh terapis dengan memberirntahanan yang berlawanan dengan arah gerakan yang dirnlakukan oleh pasien. Informasi yang diperoleh : (1) Padarngerakan pasif Ankle kanan Full ROM tidak adanya nyeri. (2)rnPada gerakan pasif Dorso Fleksi Ankle kiri Full ROMrnadanya nyeri dan Plantar Fleksi Ankle kiri Full ROM tidakrnadanya nyeri. (3) Pada gerakan pasif Inversi dan EversirnAnkle kanan dan kiri Full ROM.tidak adanya nyeri.rnc. Gerakan Isometric melawan tahanan:rnPemeriksaan ini dilakukan oleh terapis dengan memberirntahanan yang berlawanan dengan arah gerakan yang dirnlakukan oleh pasien. Informasi yang diperoleh : (1) PadarnAnkle kanan pasien mampu menggerakan Dorso Flexi danrnPlantar Fleksi dapat melawan tahanan maksimal tidakrnadanya nyeri., untuk gerakan Eversi dan Inversi pasienrnmampu melawan tahanan maksimal,dari terapis adanyarnnyeri. (2) Pada gerakan Ankle kiri pasien mampurnmenggerakan Dorso Fleksi dan Plantar Fleksi dapatrnmelawan tahanan maksimal tidak adanya nyeri, untukrngerakan Eversi dan Inversi pasien mampu melawan tahananrnmaksimal, dari terapis tidak adanya nyeri.rn1.7 KOGNITIF, INTERPERSONAL, INTRAPERSONALrnPada kondisi ini di dapat hasil, Kognitif : Pasien mampu mengikutirnintruksi yang diberikan fisioterapis. Intrapersonal : Pasien mempunyairnsemangat yang tinggi untuk sembuh dan pasien mengerti akan kondisirnpenyakitnya. Interpersonal : Pasien kooperatif dan komunikasi yangrnbaik dengan fisioterapis, petugas kesehatan dan keluarga pasien.rn1.8 KEMAMPUAN FUNGSIONAL & LINGKUNGAN AKTIVITASrna. Kemampuan fungsional dasar:rnPada saat melakukan gerakan Dorso Flexi adanya nyeri dan PlantarrnFlexi tidak adanya nyerirnb. Aktivitas fungsionalrnPasien merupakan seorang ibu rumah tangga yang kesehariannyarnmengerjakan aktivias rumah tangga secara mandiri, dan saat duduk kernberdiri pasien mengeluhkan nyeri. Pasien tidak dapat berjalan jarakrnjauh dan berdiri terlalu lama dikarenakan nyeri.rnc. Lingkungan aktivitasrnDalam lingkungan pasien mendukung dalam proses latihan danrnkesembuhan pasien.rn2. PEMERIKSAAN SPESIFIKrn2.1 Pemeriksaan NyerirnPada pemeriksaan derajat nyeri menggunakan Visual Analoge Scale (VAS)rnyaitu dengan menunjukkan satu titik pada garis skala nyeri (0–10 cm). Salah saturnujung menunjukkan tidak nyeri dan ujung yang lain menunjukkan nyeri yang hebatrnTanyakan pada pasien nyeri yang dirasakan saat diam, ditekan, digerakan dan sampairnbatas rasa sakit yang dirasakan oleh pasien.rn1) Nyeri Diam: 0rn0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rnTidak Nyeri Sangat Nyerirn2) Nyeri Gerak: 5,2 cmrn0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rnTidak Nyeri Sangat Nyerirn3) Nyeri Tekan: 7,3 cmrn0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rnTidak Nyeri SangatrnNyerirn3.1 Gambar Hasil VASrnTabel 3.1 Pemeriksaan Derajat NyerirnNO Nyeri Hasilrn1 Nyeri Diam 0rn2 Nyeri Gerak 5,2 cmrn3 Nyeri Tekan 7,3 cmrn2.2 Pemeriksaan LGSrnPengukuran LGS dilakukan pada sendi Ankle kanan dan kiri, pengukuranrndilakukan ke semua arah gerakan yang ada pada sendi Ankle. Pengukuran LGSrndilakukan menggunakan alat ukur Goniometer. Pengukuran LGS dimulai dari posisirnnetral sendi yaitu posisi pasien terlentang dan pergelangan kaki di luar bed. Aksisrnpada Malleolus Lateralis dan lengan statis serta dinamis sejajar dengan Longitudinalrntulang Metatarsal, pengukuran ini untuk gerakan plantar Flexsi dan Dorso Flexsi.rnTabel 3.2 Hasil Luas Gerak Sendi Gerakan Aktif dan Pasif pada Ankle JointrnGerakan Dextra Sinistra NilairnnormalrnAktif Pasif Aktif PasifrnDorso fleksirndan plantarrnfleksirnS 20-0-45 S 20-0-45 S 20-0-45 S 20-0-45 S 20-0-45rnC. DIAGNOSIS FISIOTERAPIrnBerdasarkan pada beberapa pemeriksaan di atas, maka dapat disimpulkanrnadanya permasalahan–permasalahan yang ditimbulkan yaitu :rnImpairment: Adanya nyeri tekan pada daerah Medial Sinistra dan nyeri gerak.rnFunctional Limitation : Pasien tidak mampu berjalan jarak jauh dan tidak mampurnberdiri terlalu lama karena adanya nyeri.rnDisability/Participation Restriction : Pasien terganggu pada saat akan melakukanrnaktivitas mengaji.rnD. PROGRAM/RENCANA FISIOTERAPIrnTujuan fisioterapi dibedakan menjadi tujuan jangka pendek dan tujuan jangkarnpanjang. Tujuan jangka pendek meliputi: mengurangi nyeri. Tujuan jangka panjangrnadalah mengembalikan aktivitas fungsional pasien.rnD. TINDAKAN FISIOTEPIrna. Teknologi Fisioterapi:rn1) TEKNOLOGI ALTERNATIF:rn-MWDrn-TRANSVERSE FRICTIONrn2) TEKNOLOGI YANG DILAKSANAKANrn Microwave DiathermyrnMicrowave Diathermy adalah gelombang mikro juga disebut mikrotermi.rnGelombang mikro adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombangrnantara 1cm dan 1 meter. Untuk tujuan terapeutik, arus frekuensi tinggi sebesar 2450rnMHz dan panjang gelombang 12,25 cm atau 433,93 MHz dan 69 cm digunakan.rnTransverse FrictionrnTransverse Friction adalah salah satu tehnik massage dengan menggerakkanrnjaringan superficial diatas jaringan yang lebih dalam dengan menjaga kontak tanganrnyang kuat dari kulit, menggunakan gerakkan transversal pada daerah yang terbatas.rnTekanan yang diberikan adalah tekanan yang dalam dan kuat. Gerakan melingkarrnkecil-kecil dengan penenkanan yang lebih dalam menggunakan jari atau ibu jari.rnb. EdukasirnEdukasi berguna untuk mendukung keberhasilan program fisioterapi yangrnoptimal sesuai dengan tujuan yang telah di tentukan. Dalam hal ini terapisrnmemberikan latihan–latihan yang dapat dikerjakan di rumah, sekaligusrnmemberitahukan hal–hal yang boleh dilakukan berkenaan dengan kondisi pada kasusrnyang di alami pasien.rn1) Terapis memberikan latihan-latihan yang dapat dikerjakan dirumah. Pasien dirnposisikan duduk dengan kedua tungkai lurus, lalu pasien di instruksikan untuk latihanrnmenggunakan Pemukul Kasti dan Bola Tenis yang diletakkan ditelapak kaki sebelahrnkiri dengan gerakan maju mundur. Gerakan tersebut selama 8 hitungan, setelah 8rnhitungan pasien di intruksikan untuk istirahat selama 6 hitungan dan 8 kalirnpengulangan.rnC. Rencana Evaluasirn1) Evaluasi terhadap nyeri dengan menggunakan VASrnE. PROGNOSISrnQua ad vitam : baikrnQua ad sanam : baikrnQua ad fungsionam : baikrnQua adacosmeticam : baikrnF. PELAKSANAAN FISIOTERAPIrnModalitas Microwave Diathermyrn1). Persiapan AlatrnSebelum digunakan untuk terapi, pastikan tidak ada kabel yang lecet ataupunrnterbelit, timer alat dalam posisi nol.rn2). Persiapan PasienrnTerlebih dahulu pasien diberikan penjelasan tentang terapi yang akanrndiberikan. Pasien tidur tengkurap dengan nyaman, pastikan daerah yang akan diterapirnbebas dari pakaian, keringat, implan, bersih dan kering. Pastikan pasien tidak adarngangguan sensibilitas pada daerah yang akan diterapi. Terapis menjelaskan kepadarnpasien bila ada keluhan panas, segera memberitahukan kepada terapis.rn3). Pelaksanaan TerapirnEmitter dipastikan aman sebelum dipakai. Untuk menentukan wakturnpenggunaan Microwave Diathermy adalah 13 menit, lalu mesin dihidupkan danrnfrekuensi yang digunakan untuk terapi 50 w. Setelah durasi habis, kemudian rapihkanrnalat dan matikan alat.rn3.7.2. Transverse Frictionrn1. Persiapan pasien: Posisikan paien tidur tengkurap senyaman mungkinrn2. Posisi terapis : berada disamping pasien tepatnya disamping kaki kiri pasienrn3. Pelaksanaan: (1) Kemudian gerakan Strocking yang arahnya naik dan turunrnsecara bebas, (2) Gerakan melingkar kecil-kecil dengan penekanan yangrnlebih dalam menggunakan jari atau ibu jari. Lakukan selama 3-5 menit.rnG. EVALUASIrnPemeriksaan Nyeri dengan Visual Analoge Scale (VAS). Hasil evaluasi darirnpemeriksaan nyeri yang dilakukan dengan menggunakan VAS sebagai berikut:rnTable 3.5 Evaluasi Pemeriksaan NyerirnNo PemeriksaanrnNyerirn11Februarirn19rnT1rn14Februarirn19rnT2rn18 Februarirn19rnT3rn21 Februarirn19 T4rn1 Nyeri Diam 0 0 0 0rn2 Nyeri Tekan 7,3 cm 4,2 cm 3,3 cm 2,5 cmrn3 Nyeri Gerak 5,2 cm 2,3 cm 1,4 cm 1 cmrnH. HASIL TERAPI TERAKHIRrnEvaluasi dilakukan sebelum, selama dan sesudah pelaksanaan terapi, halrntersebut guna mengetahui keberhasilan terapi yang di harapkan. Terapi yangrndilakukan 4 kali, terhitung dari tanggal 11 Februari 2019, 14 Februari 2019, 18rnFebruari 2019 dan 21 Februari 2019 terlihat adanya pengurangan nyeri.
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
SARI MAHARANI, INTAN - Personal Name
|
Student ID | |
Dosen Pembimbing | |
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI | |
Edition |
2019
|
Departement | |
Contributor | |
Language |
Indonesia
|
Publisher | AKFIS RS DUSTIRA : ., 2019 |
Edition |
2019
|
Subject(s) | |
No Panggil |
615.8 SAR p
|
Copyright | |
Doi |