GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI DENGAN IMPLEMENTASI BERCAKAP – CAKAP DI PANTI REHABILITASI BUMI KAHEMAN TANGGAL 16 -18 MEI 2022

Record Detail

Text

GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI DENGAN IMPLEMENTASI BERCAKAP – CAKAP DI PANTI REHABILITASI BUMI KAHEMAN TANGGAL 16 -18 MEI 2022

XML

Masalah tingginya angka orang yang menderita gangguan jiwa kurang lebih 1 sampai 5 penduduk, yakni sebesar 20% masyarakat Indonesia menderita gangguan jiwa dan salah satunya tempat rehabilitasi di Kabupaten Bandung adalah Panti Rehabilitasi Bumi Kaheman terdapat sebanyak 42 orang penderita dengan gangguan jiwa pada tahun 2022. Pada banyaknya pasien kasus dengan masalah kesehatan jiwa memerlukan perawatan yang tepat, guna mempercepat kesembuhan, meminimalisir kekambuhan dan perlunya rehabiltiasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pengkajian, menegakkan diagnosa, merencanakan tindakan, melakukan implementasi, dan melakukan evaluasi terkait efektifitas strategi pelaksanaan (SP 3) bercakap-cakap pada pasien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi untuk tujuan studi kasus. Halusinasi merupakan munculnya persepsi sensori dirasakan seseorang yang sebenarnya tidak ada. Meskipun mungkin tampak seperti sesuatu yang tidak nyata, halusinasi adalah bagian dari kehidupan mental yang dirasakan pasien. Beberapa faktor penyebab yang dapat terjadinya gangguan persepsi sensori halusinasi adalah faktor perkembangan, faktor biologis, faktor psikologis, faktor genetik dan pola asuh, faktor sosiokultural. Dengan metode studi kasus dengan deskriptif analistik yang diperoleh hasil pengkajian yang menunjang masalah keperawatan yaitu halusinasi, isolasi sosial dan harga diri rendah, masalah tidak muncul dalam teori adalah resiko perilaku kekerasan defisit perawatan diri. Perencanaan tindakan pada gangguan persepsi sensori halusinasi adalah dengan SP 3 yaitu bercakap- cakap. Implementasi yang dilakukan sesuai yang telah direncanakan yaitu pengaplikasian Strategi Pelaksanaan 3 (SP 3) bercakap-cakap selama 3 hari dengan 5x pertemuan. Evaluasi halusinasi teratasi pada hari ke-3 setelah dilakukan 5 kali pertemuan dalam 3 hari pemberian asuhan keperawatan. Maka dengan metode ini dikatakan efektif bahwa klien dapat mengontrol halusinasinya dengan bercakap-cakap. Saran dari penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tindakan bercakap-cakap efektif dalam mengontrol halusinasi serta peran keluarga dalam mempercepat penyembuhan anggota keluarga yang mengalami gangguan persepsi sensori halusinasi.

Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Halusinasi, Bercakap-cakap, Strategi Pelaksanaan (SP) 3, mengontrol halusinasi.


Detail Information

Item Type
Thesis
Penulis
Mangabdi Sinaga - Personal Name
Student ID
19.081
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edition
Published
Departement
JIWA
Contributor
Language
Indonesia
Publisher STIKES RS DUSTIRA : Cimahi.,
Edition
Published
Subject(s)
No Panggil
616.89 MAN g
Copyright
Doi

File Attachment

LOADING LIST...



Information


RECORD DETAIL


Back To Previous  XML Detail