PENERAPAN RELAKSASI DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUTIF KRONIK DENGAN POLA NAFAS TIDAK EFEKTIFDI RUANG PERAWATAN KENANGA RUMAHSAKIT DUSTIRA TANGGAL 9 – 11 MEI 2024

Record Detail

CD-ROM

PENERAPAN RELAKSASI DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUTIF KRONIK DENGAN POLA NAFAS TIDAK EFEKTIFDI RUANG PERAWATAN KENANGA RUMAHSAKIT DUSTIRA TANGGAL 9 – 11 MEI 2024

XML

PPOK adalah salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan data Riskesdas (2018) prevalansi PPOK di Indonesia mencapai 4,8 juta dengan jumlah 90% perokok atau mantan perokok. PPOK merupakan penyakit yang memiliki keterbatasan pada saluran sistem pernapasan yang berproses biasanya dikaitkan dengan adanya peradangan abnormal terhadap zat-zat yang mengakibatkan alergi sehingga dapat mengakibatkan penyempitan saluran jalan napas. Penyakit paru ini timbul pada usia pertengahan berhubungan dengan berbagai faktor risiko seperti merokok, polusi udara, usia, dan lain-lain. Prosedur pengumpulan data dalam studi kasus ini dilakukan dengan menggunakan prinsip proses keperawatan. Setelah dilakukan skrining awal pada subjek studi kasus, selanjutnya dilakukan pengkajian. Analisa data dilakukan untuk menegakan diagnosis keperawatan dengan menggunakan standar diagnosis keperawatan Indonesia yaitu pola napas tidak efektif. Fokus intervensi dalam studi kasus ini yaitu tindakan latihan Diaphgamatic Breating Exersice yang mengalami pola napas tidak efektif. Implementasi keperawatan yang dilakukan adalah latihan Diaphgamatic Breating Exersice. Studi kasus yang dilakukan dengan diagnosis PPOK yang mengalami masalah pola napas tidak efektif dengan penerapan Diaphragmatic breating exersice berhasil efektif dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya peningkatan saturasi oksigen, penurunan frekuensi pernapasan, gejala dispnea cukup menurun, dan penggunaan otot bantu napas yang cukup menurun. Setelah penerapan Diaphragmatic breating exersice yang telah dilakukan selama 3 hari, didapatkan hasil adanya peningkatan saturasi oksigen, pada hari ke 1 94%, hari ke 2 96%, dan hari ke 3 98%. Selain saturasi oksigen, frekuensi napas, keluhan dispnea, penggunaan otot bantu napas, dan pola napas pasien membaik. Penerapan Diaphragmatic breating exersice dapat dijadikan rekomendasi bagi pihak terkait untuk meningkatkan keefektifan pola nafas.
Kata Kunci: Diaphgamatic Breathing Exersice, Pasien Paru Obstruktif Kronik, Pola Nafas Tidak Efektif


Detail Information

Item Type
Karya Tulis Ilmiah
Penulis
CEPI IRAWAN - Personal Name
Student ID
21.108
Dosen Pembimbing
Triana Dewi S, S.Kp., M.Kep - - Dosen Pembimbing 1
H. Edi Supriadi, S.Kep., Ners., M.Kep - - Dosen Pembimbing 1
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edition
Published
Departement
D3 Keperawatan
Contributor
Language
Indonesia
Publisher STIKES RS DUSTIRA : Cimahi.,
Edition
Published
Subject(s)
No Panggil
617 CEP p
Copyright
Sekolah TInggi Ilmu Kesehatan (STIKes) RS Dustira
Doi

File Attachment

LOADING LIST...



Information


RECORD DETAIL


Back To Previous  XML Detail