Skripsi
Penerapan Terapi Bermain Jenga Terhadap Tingkat Kecemasan Pada AN. N Usia (4 Tahun) Pra Sekolah Dengan Dengue Haemmorhagic Fever Akibat Hospitalisasi di RSUD Cibabat
XML
Dengue Haemmorhagic Fever (DHF), atau yang lebih dikenal dengan sebagai Demam Berdarah Dengue ( DBD), Dengue Haemmorhagic Fever adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh infeksi Virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk dari jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus. DHF di jawa barat meningkat sebanyak 3.710. Jumlah kasus berkurang pada bulan-bulan selanjutnya. Namun pada bulan Juni jumlah pasien bejumlah 3.488 dan 38 anak meninggal, dan pada bulan Desember, jumlah pasien 1.691, dengan 9 anak diantaranya meninggal. Di kota Cimahi pada tahun 2020 jumlah penderita DHF dilaporkan sebanyak 433 kasus menurut (Dinkes, 2020) Kecemasan merupakan respons emosional yang dapat memicu ketidaknyamanan dan rasa putus asa pada anak-anak yang tengah dirawat di rumah sakit, dan prosedur ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman yang cukup signifikan. Terapi melalui permainan jenga memiliki manfaat dalam mengurangi kecemasan, karena kegiatan ini dapat membantu mengembangkan keterampilan fisik, mental, dan rasa sabar. Jenga termasuk dalam kategori permainan asosiatif atau permainan kelompok yang dapat dilakukan mulai usia balita hingga pra-sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan tingkat kecemasan melalui aktivitas terapi bermain jenga sebagai pendekatan non- farmakologis untuk mengurangi kecemasan akibat perawatan rumah sakit pada anak berusia 4 tahun yang terinfeksi DHF. Pengukuran tingkat kecemasan dilakukan dengan menggunakan skala Visual Facial Anxiety Scale (VFAS). Hasil dari penelitian menunjukkan adanya penurunan pada tingkat kecemasan, di mana anak yang merasakan cemas sebelum terapi bermain jenga berada pada tingkat kecemasan 4 (cemas sedang), dan setelah terapi, tingkat kecemasan menurun menjadi 1 (sangat tidak cemas) yang diukur dengan menggunakan skala kecemasan VFAS yang dilakukan 1 kali dalam sehari selama 10-15 menit. Hasil ini menunjukkan bahwa terapi bermain jenga terbukti efektif bagi anak-anak yang dirawat di rumah sakit dan bisa dijadikan metode alternatif dalam praktik keperawatan anak untuk mengurangi kecemasan tanpa pengobatan. Disarankan agar terapi bermain jenga ini diterapkan oleh keluarga secara mandiri di ruang perawatan ketika anak merasakan kecemasan akibat perawatan di rumah sakit.
Kata Kunci: Anak prasekolah, Cemas, DHF, Hospitalisasi, Terapi bermain jenga
Detail Information
Item Type |
Karya Tulis Ilmiah
|
---|---|
Penulis |
Nazlika Aulia Majid - Personal Name
|
Student ID |
144012022079
|
Dosen Pembimbing |
Siti Zulva, S.Kep., Ners., M.Kep - - Dosen Pembimbing 1
Tri Budi Sutrani, S.Kep., Ners., M.Kep - - Dosen Pembimbing 2 |
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI | |
Edition |
Published
|
Departement |
D3 Keperawatan
|
Contributor | |
Language |
Indonesia
|
Publisher | STIKES RS DUSTIRA : Cimahi., 2025 |
Edition |
Published
|
Subject(s) | |
No Panggil |
618 NAZ p
|
Copyright |
Sekolah TInggi Ilmu Kesehatan (STIKes) RS Dustira
|
Doi |